NASIONAL

Indonesia Diprediksi Alami Defisit Energi Tahun 2021

MataPublik.co, JAKARTA – Indonesia diminta waspada, memasuki tahun 2021 Indonesia diperkirakan akan mengalami defisit energi. Defisit energi mengakselerasi jika pemerintah dan stakeholder tidak melakukan apa-apa alias menjalankan aktivitas yang biasa dilakukan.

Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Faisal Basri mengatakan bahwa defisit energi bisa mencapai USD80 miliar atau 3% dari pendapatan domestik bruto PDB pada tahun 2040.

Faisal menjelaskan, saat ini Idonesia merupakan negara dengan konsumsi energi terbesar di dunia. Indonesia berada pada nomor empat di antara negara Emerging Markets. “Tumbuh cukup tinggi (4,9% tahun 2018) dan pertumbuhan penduduk masih di atas 1%,” ujar Faisal dalam diskusi bersama wartawan di Jakarta, Ahad (28/7).

Lihat Juga  Mahkamah Agung Tolak Kasasi Mantan Dirut dan Petinggi PTBA Bebas Murni

Mengutip BP, permintaan energi primer Indonesia meningkat 4,9% pada tahun 2018, jauh di atas tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata 10 tahun sebesar 2,8% 2007. Sebagian besar konsumsi untuk sektor transportasi, seperti bahan bakar bensin, solar dan jet.

Sayangnya, konsumsi energi yang besar tidak ditopang dengan produksi energi, terutama minyak dan gas bahkan turun secara konsisten. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, pada periode 2010- 2017 produksi minyak mengalami penurunan sebesar 15% sedangkan produksi gas turun rata-rata sebesar 14%.

Lihat Juga  Diduga Teroris, Warga Indonesia Ditangkap di Malaysia

Pada 2010 produksi minyak berada di rata-rata 945.000 barel per hari (bph). Produksi terus merosot pada tahun berikutnya menjadi 902.000 bph hingga akhirnya pada 2017 menjadi 801.000 bph. Tahun lalu, rata-rata produksi migas juga semakin menurun berada di angka 773.000 bph. Sementara untuk gas pada 2010 mencapai 8.857 MMSCFD kemudian saat ini rata-rata sebesar 7.756 MMSCFD. (dry)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker