Ade Indra Sesalkan Narasi Kampanye Seperti Mimpi Disiang Bolong

PALEMBANG – Terkait adanya video kampanye salah satu calon bakal gubernur Sumsel 2024-2029 di media sosial mendapat sentilan kritik dari pemerhati politik Ade Indra Chaniago. Dosen yang sedang menempuh pendidikan program doktoral di Universitas Indonesia (UI) itu mengaku prihatin atas narasi yang disampaikan dalam kampanye tersebut.
“Jujur saya sangat prihatin ketika menonton video kampanye salah seorang calon gubernur sumsel yang sempat mampir diruang medsos saya, bagaimana tidak karena yang disampaikan menurut saya hanya sebatas omon-omon yang tidak jelas dan jauh dari pendidikan politik bagi pemilih,” ujarnya.
Sebagai salah seorang Dosen Ilmu Politik, Ade Indra Chaniago sangat berharap pada para calon gubernur yang akan ikut berkontestasi pada gelaran pilkada serentak yang akan datang juga melakukan pendidikan politik dengan menyampaikan kepada masyarakat dan pemilih alasan apa sehingga mereka semua layak untuk dipilih.
Akan tetapi, lanjut Ade Indra, ada calon yang menyampaikan programnya tak ubahnya bagai mimpi disiang bolong. Karena yang dibahas bukan apa yang sudah dijanjikan dan direalisasikan pada saat memimpin dan apa yang akan dilanjutkan jika terpilih nanti. Tapi malah sibuk jualan pencitraan yang tidak ada hubungan sama sekali dengan hasil kerjanya.
Padahal sebagai petahana harusnya banyak hal yang bisa disampaikan kepada masyarakat. Tapi mungkin karena malu karena hutang janji politik yang tidak tuntas sehingga terpaksa lagi-lagi jualan citra seolah-olah beliau adalah sosok pemimpin bijak yang layak untuk kembali dipilih.
Untuk itu, Ade berharap kepada masyarakat agar berhati-hati dalam menentukan pilihan, jangan sampai tertipu atau dalam bahaso Palembang tebudi untuk kedua kali karena tipe pemimpin seperti ini hanya berfikir untuk dirinya sendiri dan hal ini tidak bisa dibantah karena terbukti selama kepemimpinannya Sumsel masuk sebagai 10 provinsi termiskin namun Gubernurnyo masuk dalam urutan 10 terkaya. (tos)