Anggota DPRD Sumsel dari Dapil I Kota Palembang Dipimpin Hj RA Anita Noeringhati Reses ke Kantor Perumda Pasar

PALEMBANG – Anggota DPRD Sumsel dari Daerah Pemilihan (Dapil I) kota Palembang melakukan reses tahap II ke kantor Perumda Pasar Palembang Jaya, Rabu (25/8) dipimpin Ketua DPRD Sumsel Hj RA Anita Noeringhati. Turut hadir anggota DPRD Sumsel Mgs Syaiful Padli, Kartak Sas, Chairul S Matdiah, Prima Salam, Dedi Siprianto.
Ketua DPRD Sumsel, Hj RA Anita Noeringhati juga berharap agar penataan pasar di Palembang supaya lebih baik dan berharap kehadiran pasar bisa memberikan kontribusi positif bagi Palembang dan dengan pasar penataan bagus tentunya akan memberikan kontribusi positip bagi Pemerintah Kota Palembang dengan mendapatkan retribusi.
Anita mencontohkan Pasar 16 Ilir yang dikenal pasar yang kotor dan banyak preman sehingga orang tidak nyaman untuk berbelanja di Pasar 16 Ilir.
Mengenai permasalahan di Pasar 16 Ilir menurut politisi Partai Golkar ini menyarankan agar dikembalikan kepada perjanjian Build Operate Tranfer (BOT) seperti apa, karena jika salah satu pihak tidak melaksanakan isi perjanjian itu bisa diputus.
“Kita sebagai warga Sumsel juga Palembang dan anggota DPRD Sumsel dari dapil Palembang berharap Pemkot Palembang bisa menyelesaikan permasalahan dan menghidupkan kembali pasar 16 Ilir sebagai pasar tujuan, karena saya mendengar lantai atasnya banyak yang kosong juga, kalau menjadi tempat kita berbelanja seperti di Jakarta seperti Thamrin City atau Pasar Tanah Abang sehingga kita dari luar bisa menyajikan bahwa Pasar 16 Ilir layak untuk di kunjungi karena disana berbagai produksi Sumsel ada semua,” katanya.
Sedangkan Direktur Utama Perumda Pasar Palembang Jaya, Abdul Rizal mengatakan, penyertaan modal berupa uang dari PAD kota Palembang menurutnya sampai sekarang pihaknya belum pernah menerimanya sejak berdiri dan yang ada penyertaan modal berupa bangunan.
“Jadi sampai sekarang sudah kita hitung sekitar Rp129 miliar berupa aset yang sudah kita masukkan dalam perda terbaru ditambah lagi penambahan penyertaan modal, masalah revitalisasi memakai anggaran APBN sampai sekarang sudah ada beberapa pasar yang dibangun menggunakan APBN yang masuk dalam anggaran Dinas Perdagangan yang memiliki hak untuk mengelola dan membangun pasar-pasar di kota Palembang,” katanya.
Sedangkan untuk penanganan Covid seperti di Pasar Kebon Semai sempat ditutup selama 14 hari dan dilakukan penyemprotan rutin. Sementara untuk vaksin para pedagang pihaknya kerjasama dengan dinas dan sekitar 40, 60 persen hampir secara keseluruhan divaksin, belum lagi mereka sudah di tempat tinggal mereka.
Mengenai pengelolaan Pasar 16 Ilir Palembang, yang selama ini di bawah kendali PT Gandha Tata Prima (GTP) menurutnya berdasarkan kajian awal tim yang dibentuk Pemkot Palembang sepakat GTP tidak mungkin dilanjutkan lagi.
Menurutnya masalah pasar 16 Ilir ini sudah hampir selesai dan berharap 1 bulan dan 2 bulan ini ada kabar baik dan berharap Pasar 16 Ilir tetap menjadi icon kota Palembang selain tempat berbelanja juga menjadi tempat destinasi wisata. “Kita cari formula , salah satu untuk mempercepat adalah B to B , ini sudah rampung 80 persen tinggal masalah tanah, kalau masalah tanah selesai bisa jadi bulan depan selesai,” katanya.
Sedangkan mengenai pasar swasta lain yang ada di kota Palembang menurutnya terus dilakukan penataan baik keamanan dan kebersihannya. (dnn/nes)