
BANYUASIN – Program Banyuasin Sehat yang dicanangkan Pemkab Banyuasin, membuahkan hasil yang positif. Itu terlihat dari jumlah kasus gizi buruk terjadi di Kabupaten Banyuasin yang menurun sebesar 20 persen.
Berdasarkan penanganan stunting dari 39 persen pada tahun 2018, dan pada tahun 2019 turun menjadi 19 persen.
Bupati Banyuasin H Askolani mengatakan kasus gizi buruk atau stunting sudah menjadi perhatian serius Pemkab Banyuasin dan OPD stakeholder terkait, yang dicanangkan dalam Program Banyuasin Sehat.
Dengan turunnya stunting ini, menurutnya berkat kerja keras secara bersama-sama, tidak hanya pemerintah, orang tua tetapi pihak terkait lainnya.
“Ini kabar gembira untuk kita semua, jika stunting dibanyuasin menurun 20 persen dari 39 persen menjadi 19 persen,”ujar Bupati Banyuasin H Askolani saat menerima Corporate Social Responsibility (CSR) Distribusi 10.000 butir Telur dari PT Malindo Kepada Pemkab Banyuasin sebagai upaya Peningkatan Gizi dan Penanganan Stunting di Kabupaten Banyuasin yang dipusatkan di PAUD Al Fatih, Rabu (5/2/2020).
Turut hadir, Wabup H Slamet, Ketua TP PKK dr Fitriyanti Askolani, Sekda HM Senen Har, Kadis Perkebunan dan Peternakan Aidil F serta Camat Banyuasin III Yuni Khairani.
Melalui CSR perusahan tersebut, Askolani meminta agar bantuan seperti ini dapat dilakukan perusahaan lainnya karena tepat dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi stunting di Banyuasin.
“Stunting tanggungjawab kita bersama bukan hanya pemerintah, orang tua tapi juga pihak perusahaan. Dan alhamdulillah berkat kerja keras kita secara bersama dalam setahun ini, angka stunting turun dari 39 persen menjadi 19 persen, “kata Bupati H Askolani dikutip di halaman PALPRES.COM
Sisa 19 persen ini terang Askolani harus dituntaskan pada tahun 2020 ini sehingga Banyuasin menjadi salah satu daerah zero stunting. Caranya tentu penanganannya harus terus dilakukan dan pemberian makanan bergizi harus kontinyu.
“Maka saya minta pihak perusahaan melalui CSRnya harus kontinu memberikan bantuan, jangan cuma sekali ini. Kita harus bersama-sama mewujudkan Banyuasin sehat dan cerdas. Kalau sehat pasti cerdas. Maka Anak-anak harus diberi gizi terbaik, ” terangnya.
“Anak-anak harus kita beri makanan segar, maka mulailah tanam sayur mayur dan buah-buahan di pekarangan rumah kita masing-masing, “himbau mantan Pimpinan DPRD Banyuasin ini.
Sementara itu, Kadisbun Aidil mengatakan pemberian CSR 10.000 butir telur ini sebagai bentuk sumbangsi perusahaan kepada masyarakat melalui sektor peternakan. Dalam mendukung Banyuasin sehat dan Banyuasin cerdas.
“Bantuan 10.000 butir telur ini dalam upaya Peningkatan gizi dan membantu penanganan stunting di Banyuasin. Dan penerima dari bantuan ini 43 PAUD yang ada di wilayah Kabupaten Banyuasin, “tandasnya.(* /Net)