Antusias Masyarakat di Pedesaan Ikut Vaksinasi Covid-19, Justru Tinggi
PANDEMI covid-19 memberikan kita pengalaman dan pelajaran yang berharga dalam menghadapi musibah ini. Melalui sharing pengalaman kita dapat memetik hikmah untuk lebih peduli terhadap sekitar dengan cara taat terhadap protokol kesehatan.
Kepedulian masyarakat ikut vaksinasi covid-19 yang dicanangkan Pemerintah melalui Puskesmas khususnya dikawasan Pedesaan justru cukup tinggi. Keinginan ikut berpartisipasi vaksinasi covid-19 ini, datang dari kesadaran sendiri.
Rumah sakit adalah garda terakhir dalam perlawanan melawan covid-19, dimana garda pertamanya adalah diri kita pribadi dengan mematuhi protokol kesehatan. Masyarakat tetap dihimbau untuk mematuhi protokol kesehatan. Antara lain menggunakan masker, jaga jarak 1-2 meter, hindari kerumunan, jaga kebersihan tangan dengan cara mencuci tangan, upayakan tetap dirumah jika tidak dirasa mendesak.
Jika terindikasi covid-19, maka segera menghubungi dan mencari bantuan layanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan, baik puskesmas maupun rumah sakit. Rumah sakit juga merupakan media edukasi dan media pendidikan bagi masyarakat dalam menghadapi pandemi covid-19. Insan rumah sakit baik dokter, perawat maupun penunjang lainnya akan berupaya maksimal guna memberikan pengobatan dan dukungan bagi pasien covid-19.
Jika sudah terindikasi, maka pasien covid membutuhkan dukungan karena pasien dihadapkan dengan “beratnya tekanan psikis” termasuk stigma dari lingkungan. Pada umumnya pasien covid-19 yang menjalani perawatan mengalami depresi sedang hingga berat, merasa terasing, merasa cemas dan takut dengan kondisi fisiknya. Namun dengan dukungan keluarga dan bantuan pelayanan kesehatan akan memberikan semangat dan mempercepat proses penyembuhan.
Kini setelah vaksinasi tahap I yang dilaksanakan. Sejumlah Rumah Sakit atau pun Puskesmas khususnya dikawasan pedesaan justru cukup tinggi. Buktinya, kini kembali menggelar vaksinasi untuk tahap kedua.
Kegiatan vaksinasi diikuti dengan antusias oleh ratusan warga yang siap di vaksin baik dosis kedua maupun vaksinasi dosis pertama. Dengan kesigapan dan kesabaran para petugas kesehatan Puskesmas Lais patut diacungi jempol.
Seperti di Puskesmas Lais, melalui Kepala UPT Leli Hefni SKM MKes menjelaskan, vaksinasi yang dilakukan menyasar kepada vaksinasi tahap kedua namun tidak menutup kemungkinan juga dilakukan vaksin dosis pertama sesuai dengan jumlah vaksin yang tersedia.
Adapun warga yang mengikuti vaksin tahap pertama beberapa waktu lalu sebanyak 70 orang. “Vaksin yang tersedia hanya 10 vial dan di prioritaskan vaksin bagi warga untuk dosis kedua,” jelasnya.
Leli merinci, jumlah yang di vaksin kali ini sebanyak 114 orang dengan rincian publik dosis 1 sebanyak 9 orang, publik dosis 2 sebanyak 46 orang, lansia dosis 2 sebanyak 2 orang, tenaga kesehatan dosis 2 sebanyak 1 orang, remaja dosis 1 sebanyak 3 orang, masyarakat umum dosis 1 sebanyak 44 orang dan masyarakat umum dosis 2 sebanyak 9 orang. “Untuk vaksin dosis kedua sebanyak 58 orang dan dosis kesatu sebanyak 56 orang,” Imbuhnya.
Lebih lanjut Leli mengatakan, dengan pemberian vaksin, diharapkan kelompok masyarakat itu lebih terlindungi sehingga membantu pencegahan penularan Covid-19 secara nasional. Terpisah, Kegiatan vaksinasi juga dilaksanakan di Puskesmas Tanjung Kerang Kecamatan Babat Supat.
Sebanyak 201 orang yang berasal dari 9 desa dalam wilayah kerja Puskesmas Tanjung Kerang, mengikuti jalannya tahapan pelaksanaan vaksinasi dimulai dari Registrasi, Observasi, Skrining hingga Penyuntikan vaksin.
“Alhamdulillah, hari ini antusiasme masyarakat untuk mengikuti vaksinasi massal Covid-19 cukup banyak,” jelas Kepala Puskesmas Tanjung Kerang dr Tuti Rahayu MKes.
Menurutnya, jumlah masyarakat yang di vaksin sebanyak 201 orang dengan rincian Lansia dosis 1 sebanyak 14 orang, Guru dosis 1 sebanyak 1 orang, ODGJ dosis 1 sebanyak 4 orang, Disabilitas dosis 1sebanyak 1 orang, Remaja dosis1 sebanyak 4 orang, Masyarakat umum sebanyak 177 orang dan total di vaksin 201 orang.
Dalam kesempatan itu juga, Tuti menghimbau kepada masyarakat agar tidak takut divaksin. Vaksin sendiri dilakukan agar dapat membentuk kekebalan kelompok (Herd Immunity) terutama dalam lingkungan keluarga.
“Dengan mengikuti vaksinasi, artinya kita telah mendukung program Pemerintah dalam menekan penyebaran Covid-19. Tapi, meskipun sudah divaksin, protokol kesehatan tetap harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya, pungkasnya. (dnn)