MataPublik.co, PALEMBANG – Mencegah terjadinya kejahatan dan tindak kriminal, Polda Sumatera Selatan sudah memasang 187 kamera pemantau atau CCTV di sejumlah jalan rawan di Kota Palembang untuk meningkatkan keamanan Asian Games 2018.
“Di venue sudah kami pasang 58 kamera pemantau satu venue bisa 3-4 unit, di jalanan kota juga kami pasang 187 unit kamera pemantau, semua terhubung ke command center Polresta Palembang dan Polda Sumsel,” kata Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, Jumat malam (27/7).
Menurutnya kamera pemantau terpasang di jalan yang termasuk wilayah kunjungan atlet, official maupun tamu hotel, mall, lokasi wisata dan trafic light serta langsung terhubung langsung ke pusat data polda, sehingga identifikasi target dimungkinkan lebih cepat.
Bahkan lanjut kapolda, hasil identifikasi kamera pemantau sudah terlihat saat terjadi kerusuhan suporter pada pertandingan Liga 1 antara Sriwijaya FC melawan Arema, dimana pelaku pelemparan kursi langsung dikenali dan sekarang sudah diamankan 16 pelaku.
Selain itu pihaknya terus gencar melaksanakan razia pembersihan premanisme dan kejahatan jalanan sejak satu bulan terakhir bersama tim gabungan TNI, operasi tersebut ditingkatkan mendekati 20 hari jelang Asian Games.
Kapolda menjelaskan kerja kepolisian dan TNI terbagi menjadi dua fokus saat Asian Games yakni menjaga ring 1,2 dan 3 serta mengantisipasi karhutlah di 47 titik desa rawan kebakaran sekitar Palembang.
“Pengamanan Asian Games lebih banyak personel kepolisian dibantu TNI, kalau karhutlah lebih banyak TNI dibantu Polres wilayah OI, OKI, Muba, Mura dan Banyuasin, ada dua kompi brimob tambahan dari Riau dan Lampung,” ujar Kapolda.
Ia meminta masyarakat membantu kepolisian dan TNI dalam menjaga kamtibmas, karena pada dasarnya menjaga suasana nyaman, damai, serta aman merupakan tanggung jawab bersama, tidak bisa begitu saja dibebankan kepada pihaknya.
Disamping faktor keamanan, sisi pelayanan masyarakat juga ditingkatkan, misalnya saat Asian Games nanti pihaknya menempatkan personel yang cakap berbahasa asing di beberapa lokasi wisata, langkah ini guna memudahkan komunikasi dan pertukaran informasi kepada wisatawan luar negeri. (azs)