Bank Sampah Kalidoni Raup Keuntungan Rp 10 Juta per Bulan
MataPublik.co, PALEMBANG – Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda mengapresiasi keberadaan bank sampah di Kecamatan Kalidoni. Di kecamatan itu, sampah diubah serta dikelola menjadi bahan bakar semisal solar, bensin hingga minyak tanah.
“Alhamdulillah, hari ini saya datang khusus ke Kalidoni untuk melihat tempat salah satu bank sampah. Ternyata sampah kita ini bisa di kelola dengan baik. Kita bisa kembangkan seperti sampah botoh plastik yang bisa dikelola jadi bahan bakar,” kata Fitrianti, saat berkunjung ke Bank Sampah Kalidoni, tepatnya di Jl. Urip Simoharjo, RT 48 RW 03 Kelurahan Kalidoni, Kecamatan Kalidoni, Selasa (23/4/2019).
Fitrianti juga mengatakan, melalui Bank Sampah, Kecamatan Kalidoni bisa meraup keuntungan senilai Rp 10 juta per bulan. “Ini pencapaian luar biasa, membanggakan, dan tentunya bisa menjadi sebuah pendapatan masyarakat,” ujarnya.
Fitrianti mengimbau kecamatan lainnya di Palembang untuk berpacu dan berinovasi mengembangkan potensi yang ada di kecamatan masing-masing. “Terutama dalam pengelolaan sampah, seperti di Kecamatan Kalidoni ini.”
Camat Kalidoni, Arie Wijaya, mengatakan, ide membuat bank sampah berawal dari banyaknya penumpukan sampah di kecamatannya.
“Dulu, sampah di sini sangat menumpuk dan bau. Padahal, seluruh sampah bisa dikelola. Apalagi, jenis sampah organik itu bisa diolah dengan mudah. Dan bank sampah ini kami bangun untuk mengurangi banyaknya sampah yang ada di Kota Palembang, khususnya di Kecamatan Kalidoni,” kata Arie.
Ia menerangkan pula teknis pengelolaan sampah sehingga menjadi bahan bakar. “Plastik ini kan berasal dari minyak bumi. Jadi, ketika didestilasi akan kembali ke minyak bumi. Setelah menjadi minyak bumi nanti mesin kita akan memisahkan menjadi solar, minyak tanah, dan bensin. Mesin kami hanya bisa menghasilkan 10 liter bahan bakar, ke depan kita tingkatkan jadi 50 liter,” kata Arie.
Ia menambahkan, kecamatannya juga bekerja sama dengan iGO Green dalam pemanfaatan sampah secara online.
Kerja sama ini tertuang dalam nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) yang diteken kedua pihak, di Balai Kecamatan Kalidoni, akhir Januari 2019 lalu. “iGo Green ini merupakan aplikasi online sekaligus aplikasi yang pertama di Indonesia yang melakukan pengelolaan sampah untuk rumah tangga,” kata Arie.
Melalui kerja sama ini, sampah yang dikumpulkan di Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) dijadikan lokasi instalasi 3R (Reuse, Reduce, Recycle). Ia melanjutkan, iGo Green akan menjadi aplikasi dalam pengumpulan sampah dari masyarakat di wilayah kecamatan Kalidoni. Selanjutnya, pengolahan sampah dilakukan di TPS 3R Kecamatan Kalidoni. “Melalui aplikasi ini, sampah akan dijemput oleh petugas langsung ke rumah dan dibayar secara cash,” kata Arie.
Penggunaan aplikasi iGo Green ini sangat mudah. Pertama, pilah atau siapkan sampah yang akan dijual. Dua, jual melalui aplikasi iGo Green ini melalui Wa/SMS/telepon. Tiga, sampah akan dijemput oleh mitra iGo Green. Empat, sampah ditimbang dan dibayar secara cash.
Adapun sampah yang dibayar meliputi keseluruhan jenis plastik, kardus, besi, aluminium, kantong plastik. Kemudian kertas cetak, koran, oli bekas dan minyak jelantah. Setelah sampah terkumpul selanjutnya akan didaur ulang sehingga tidak mencemari lingkungan.
“Jadi diharapkan dalam pengelolaan sampah ini betul-betul yang tertinggal itu hanyalah sampah-sampah organik, dan itu pun bisa dikelolah menjadi pupuk,” kata Arie pula. (ikh)