OLAHRAGA

Benny Saputra Tokoh Olahraga Beladiri, Antara Harapan dan Perkembangan Olahraga Muaythay

MUSIRAWAS – Perkembangan olahraga di daerah perlu didukung oleh semua pihak khususnya pemerintah karena banyak menyimpan potensi atlet muda berbakat seperti halnya di kabupaten Musi Rawas.
Hal itu diungkap oleh tokoh senior olahraga beladiri di Kabupaten Musi Rawas Sumsel, Benny Saputra Ketua Cabor Muangthai Musi Rawas Sumsel kepada wartawan, belum lama ini.
Dikatakan Benny, Muaythai di Mura berkembang cukup pesat meski bukan beladiri asli tradisional dari Sumsel. Namun sebagai Cabor beladiri Muangthai lebih cenderung untuk perorangan yang sifatnya save difense untuk mempertahankan diri lalu. Kemudian, jika melakukan serangan mempunyai seni beladiri yang cukup mematikan.
“Beda halnya dengan pencaksilat jadi tidak perlu terlalu dibina oleh organisasi cabang ataupun induk karena berkembang dengan sendirinya. Jadi itu beda ya. Muaythai dan silat beda jauh kalau untuk mengembangkan atau di bina,”ujarnya.
Jadi kalau ada Cabor diketuai oleh pejabat tidak bisa maju itu keterlaluan. Jadi kalau di lihat perkembangan olah raga. Kami dari ketua Muaythai Sumsel kando Lirman Budianto. Beliau sebagai ketua Muaythai. Beliau lebih komitmen dalam menjalankan roda organisasi Muaythai. Kenapa Muaythai pertama kali ikut tahun 2016 PON Jabar. Itu atletnya hasil komitmen beliau menjalankan keputusan rapat. Waktu itu yang berangkat harus putra daerah kabupaten dan kota jadi bukan hasil comot saja. Muaythai perdana terjun ke kancah even nasional dengan biaya apa adanya. Begitu juga dalam membina atlet PON waktu itu dengan keterbatasan dana. Semua terlibat membantu dalam arti patungan agar team ini berangkat. Alhamdullilah semua berangkat dengan senang dan penuh semangat dan optimisme.
Dengan uraian diatas, kami dari pengurus Muangthai Indonesia kabupaten berharap MI tidak dimasukkan Porprov di Muba jadi tanda tanya. Saya tanya khususnya di bidang Binpres dan Bidor apa dasar Cabor Muaythai tidak di pertandingan di Porprov. Jadi Organisasi olah raga harus sportif dalam menjalankan roda organisasi. Itu yang ditanamkan dalam prinsip berorganisasi oleh kando kami Lirman Budianto. Bravo Kandoku. Itulah sekelumit perkembangan Muangthai dilihat secara umum.
“Pesan saya. Kalau punya jabatan jangan mencari kepentingan. Untuk pribadi tapi cari lah kepentingan untuk mementingkan orang banyak. Seperti kita tidak akan pernah mati saja. Nanti Allah murka,” ujarnya.

Lihat Juga  Nadeo Argawinata Kiper Ganteng Andalan Timnas Indonesia

Kalau di tanya minat remaja, Muaythai berkembang ditempat kebugaran atau tempat fitnes biasa tempat latihan dalam wadah Camp. Ada yang privat. Jadi intinya cukup berkembang. Mengalir berjalannya waktu.
Mengenai kendala berkembangnya Muaythai selama ini sebenarnya bisa juga tidak ada kendala. Karena MI berkembang di tempat tertentu jadi tidak berkembang di tengah lingkungan masyarakat. Muangthai terkesan tidak berkembang. Sebenarnya berkembang perlahan tapi pasti. Itu yang jelas.
Dikatakan Benny untuk solusi. Harus ada kejelasan dalam memimpin organisasi induknya. Seharusnya pengurus KONI tidak boleh juga pengurus cabor akan merugikan perkembangan Cabor tersebut. Karena mereka memegang atau pengurus Cabor tertentu Cabor mereka yang diprioritaskan untuk dibina apa lagi anggaran pembinaan Cabor semua di KONI. Pengurus KONI itu orang profesional dan bukan pengurus Cabor.
“Coba di suruh pengurus KONI kalau ada yang punya jabatan sebagai pengurus cabang olahraga berani tidak mereka mengundurkan diri dari jabatannya di Cabor atau melepaskan jabatannya di KONI. Mana berani jadi kendalanya kurangnya dukungan dalam pembinaan Cabor yaitu semuanya mandul dalam kebijakan,”ujarnya.
Untuk dukungan Pemda, tergantung kita dekat tidak dengan penguasa atau tidak. Selain itu pengurus KONI maupun pejabat harus memperhatikan seluruh kebutuhan atlet dari berbagai Cabor.
Untuk harapan, Benny berharap jangan ada keputusan yang seenaknya dewek alias merugikan pihak lain. Contoh Muangthai tidak dipertandingkan apa dikomunikasikan tidak dengan pengurus.
Suka dan duka dalam mengembangkan olahraga Muangthai banyak. Seperti mengenal keragaman dalam berteman sehingga kita tidak merasa sendiri. Juga belajar mengontrol rasa egosentris bahwa kita jangan sok hebat dalam berkuasa semua itu adalah amanah yg harus di pertanggung jawabkan.
“Kesimpulannya mari duduk satu meja dalam berorganisasi kedepankan ide membangun bukan ide mencari kepentingan pribadi. Semua ada masanya perbanyak teman dan kebaikan itu dalam berorganisasi,”ujar Benny. (tim)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button