BERITA TERBARU– BETTER INDONESIA, MataPublik.co, PALEMBANG – Ikatan Pendidikan Pekerjaan Sosial Indonesia (IPPSI) bersama STISIPOL Candradimuka Palembang menggelar Konvensi dan Kongres IX selama dua hari 12 – 13 April 2018. Sebanyak 16 orang ilmuan dari berbagai perguruan tinggi yang tergabung dalam IPPSI memberikan kontribusi pemikiran dalam acara ini.
Kongres dan Konvensi IPPSI IX ini bertemakan, “Akuntabilitas Pembangunan Kesejahteraan Sosial Di Indonesia,”.
Ketua IPSI DR Oman Sukmana dari Universitas Muhammadiyah Malam (UMM) mengetengahkan mekalah ilmiahnya yang diberikan judul dari hasil penelitian mengenai;” Pengetahuan dan Nilai Kearifan Sosial dalam Proses Manajeen Bencana Gunung Kelud di Malang.”
Diuraikan Dr Oman Sukmana, bahwa wilayah Indonesia merupakan kawasan rawan bencana, baik alam maupun bencana sosial. Proses manajemen bencana dilakukan melalui fase, mitigasi, kesiap-siagaan, tanggapdarurat, dan fase pemulihan. Penelitian ditujukan untuk menggambarkan konstruksi masyarakat tentang pengetahuan dan nilai kearifan sosial masyarakat local dalam proses manajemen bencana Gunung Kelut.
Penelitian menggunakan pendekatan dan jenis penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi, sedangkan teknik analisa data menggunakan teknik deskriptif-kualitatif. Lokas penelitian di Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, yang merupakan wilayah utama terkena dampak bencana Gunung Kelud. Subyek penelitian ditentukan secara purposive sampling, yang meliputi Aparat Desa Pandansari, tokoh masyarakat Desa Pandansari, dan Ketua Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB). Hasil penelitian dapat dinyatakan bahwa masyarakat memiliki pengetahuan tentang tanda-tanda alan akan terjadinya erupsi Gunung Kelud yaitu : (1) Terjadi migrasi binatang seperti monyet, ular, burung dan sebagainya yang turun ke wilayah pemukiman masyarakat, (2) Debit sumber air, seperti sumur, mata air dan sungai kecil berkurang dan mongering, (3) Muncul awan panas dan gerah, (4) Muncul gempa kecil disertai kilat dan bunyi gelegar kecil, (5) Tumbuhan dan tanaman berubah layu dan hitam, dan (6) Tokoh Tetua masyarakat bermimpi didatangi “Lembu Suro”. Sedangkan nilai-nilai kearifan local masyarakat terhadap Gunung Kelud tercermin dalam bentuk “Ritual Sesaji Gunung Kelud” dan “Budaya Gotong Royong”.
Sedangkan Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Rido Argo Mukti & Dr. Saykha Sabila Araz dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, yang mengemukakan “Model Stakeholder Collaborative Governence Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Kampung Hijau Gambiran Umbulharjo Yogyakarta. Pertumbuhan ekonomi di wilayah perkotaan, mengakibatkan peningkatan terhadap produksi missal yang berimbas pada konsumsi missal. Aksi kolektif gerakan lingkungan perkotaan menunjukkan perubahan sikap terhadap permasalahan kota dari skala individu maupun kelompok masyarakat.
Hasil penelitian menunjukkan menguatnya modal sosial, konsolidasi sosial dan kreatif minoritas masyarakat pinggiran Kota Yogyakarta mampu memunculkan komunitas Kampung Hijau Gambiran, Umbulharjo, Yogyakarta menjadi temuan nilai dan actor sebagai lokomotif dalam melestarikan lingkungan perkotaan. Melalui perspektif stakeholder collaborative governance inilah pentingnya mengetahui arah kebijakan, strategi dan kontribusi pihak lain diluar gerakan Kampung Hijau, yaitu Pemerintah, Non Governence Organization dan sector swasta untuk membantu komunitas Kampung Hijau agar dapat berjalan efektif dan memiliki pedoman strategis. Uraian hasil penelitian : (1) masyarakat yang tergabung dalam komunitas Kampung Hijau Gambiran masih menjadi pemain utama dalam pengelolaan, (2) Adanya keterlibatan pasrtisipatif dari institusi pemerintahan dan LSM lingkungan hanya sebagai mitra sejajar, (3) Tahapan pengelolaan Kampung Hijau Gambiran yang dilakukan secara transformative dan runtut.
Dari hasil penelitian “Efektifitas Implemntasi Program Keluarga Harapan Untuk Menanggulangi Kemiskinan Di Kota Kendari” yang merupakan penelitian dari Dr. Darmin Tuwu, S.Sos, M.A Universitas Halu Oleo Kendari, menunjukkan bahwa Program Keluarga Harapan sebagai sebuah program penanggulangan kemiskinan efektif menurunkan angka kemiskinan di Kota Kendari. Dan juga dapat meningkatkan kualitas hidup rumah tangga sangat miskin penerima PKH secara signifikan. Hal tersebut terlihat dari peningkatan akses keluarga miskin pada pendidikan dan kesehatan.
Dr. Pairan, M.Si. dari Universitas Jember mengemukakan Hasil penelitiannya “Pemanfaatan Modal Sosial Dalam Pemberdayaan Ekonomi Komunitas Miskin”, bahwa strategi pemanfaatan modal sosial dalam penanggulangan kemiskinan dilakukan melalui serangkaian proses kegiatan diskusi dan dialog dalam pembentukan organisasi local sebagai wadah rembuk warga yang simultan dengan pelaksanaan tahapan proses kegiatan pemberdayaan ekonomi. Hal ini mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang masalah kemiskinan yang perlu ditanggulangi bersama.
“Pemanfaatan Jaringan Sosial Dalam Pengembangan Usaha Perikanan Di Kelurahan Sukanayo Kota Bau-Bau” yang merupakan penelitian Dr. Tanzil dari Universitas Halu Oleo Kendari, menunjukkan peran penting modal sosial dalam mengubah usaha nelayan dari nelayan tradisional menjadi usaha nelayan dengan menggunakan teknologi penangkapan ikan. Modal sosial dalam bentuk jaringan sosial yang berlandaskan kekeluargaan sangat penting dalam mobilitas tersebut. Penelitian tersebut dilakukan di Kelurahan Sukanayo Kecamatan Kokalukuna Kota Bau-Bau.
Sedangkan penelitian “Rehabilitasi Sosial Anak Berhadapan Dengan Hukum Di Lembaga Indonesia Safe House Kota Malang” Dr. Zaenal Abidin dari Universitas Muhammadiyah Malang, menunjukkan bahwa proses rehabilitasi sosial ABH di INSAFH dilaksanakan cukup baik dengan skema penguatan klien dan keluarga secara langsung. Namun dari aspek jumlah sumber daya manusia untuk mendampingi klien dan mitra keluarga masih kurang baik dalam jumlah maupun peran mutualisme antar lembaga mitra. Subyek penelitian ini adalah Direktur INSAFH dan Manager Layanan INSAFH dengan contoh klien dampingan di shelter.
Dr. Vivi Sylviani Biafri dari Politeknik Ilmu Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, mengemukakan penelitian “Gambaran Umum Anak Teroris (Studi Kasus) di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas 1 Tangerang”, bertujuan memperoleh gambaran umum tentang anak teroris di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas 1 Tangerang melalui pendekatan deskriftif kualitatif dengan wawancara pada pegawai dan anak teroris sebagai informan.
Pembinaan yang diberikan di LPKA Kelas 1 Tangerang meliputi pendidikan, latihan keterampilan, olahraga, kesenian, computer dan lain-lain.
Dari Hasil Penelitian “Model Pemanfaatan Potensi Modal Sosial dan Modal-Modal Lain Dalam penanggulangan Kemiskinan Masyarakat Pesisir Di Kabupaten Konawe Kepulauan” oleh Dr. Sulsalman Moita, S.Sos, M.Si. dari Universitas Halu Oleo, Kendari, menunjukkan bahwa model pemanfaatan modal sosial dan modal-modal lain dalam penanggulangan kemiskinan masyarakat pesisir, memfokuskan pada keberlangsungan 4 elemen modal, yaitu mutual trust, reciprocity, social norms dan social networking. Bila 4 elemen modal tersebut disinergikan dengan modal lain natural capital, human capital, physical capital dan financial capital dapat meningkatkan kemampuan masyarakat pesisir dalam mengelola potensi kelautan untuk peningkatan pendapatan.
Kemudian dari sisi lainnya masalah yang masih muncul di negeri ini adalah hasil penelitian DR Abdul Rsyid M, yang mengetengahkan Faktor yang Berkontribusi dalam Meningkatkan Kinerja Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam menguraikan, bahwa hasil penelitian menunjukkan adanya perkembangan dan perbaikan dilihat dari aspek; pola dan kerjasama kepemiminan, system pengelolaan administrasi jurusan, adanya penjaminan mutu jurusan PMI, pelibatan mahasiswa dalam lembaga kemahasiswaan baik di tingkat jurusan dan juga tingkat fakultas dan Pembina SDM yang kesemuanya telah berjalan dengan baik maupun perlu mendapat perhatian dan peningkatan untuk dorongan peningkatan kinierja jurusan dan menunjukkan adanya beberapa factor yang memiliki kontribusi dalam meningkatkan kinerja di jurusan PMI Kessos yaitu kontribusi kualitas SDM, kontribusi kualitas kepemimpinan, kontribusi motivasi kerja, kontribusi disiplin kerja, kontribusi dana, kontribusi sarana, prasarana dan lingkungan.
Dari UIN Alauddin Makassar yang diwakili penelitian “Penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN di Kota Makassar (Sebagai Tinjauan Analisis Daya saing Daerah) oleh Dr. St. Aisyah BM menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif. Arah kebijakan pembangunan Kota Makassar harus ditandai secara jelas adanya konsep ekonomi berdaya saing. Aktivitas ekonomi dengan pertumbuhan ekonomi relative stabil, konektivitas melalui jalur darat, laut, udara yang terjadi peningkatan infrastuktur. Iklim Usaha yang menjamin akses, aktifitas ekonomi serta perizinan yang terintegrasi untuk mengurangi hambatan aktifitas ekonomi MEA.
“Sistem Pembinaan Anak Nelayan Agar Berkualitas (Telaah teori Fungsionalisme Struktural dan Interaksionisme Simbolik)” yang merupakan penelitian Dr. Syamsuddin AB, S.Ag, M.Pd. dari UIN Alauddin Makassar menunjukkan bahwa ; (1) Proses system pembinaan anak nelayan dilakukan sejak anak dilahirkan telah membentuk satu kesatuan system sosial pada kelompok paguyuban lewat konsep fungsionalisme structural, (2) Simbol yang diterapkan saat anak di asuh merupakan hal yang sangat terkait dengan interaksionisme seperti lagu yabe lale yang memberikan motivasi hidup, komunikasi dan disiplin.
Dari hasil penelitian “Pendidikan Profesi Untuk Penguatan Profesi Pekerjaan Sosial” oleh Dr. Rudi Saprudin Darwis dari Universitas Padjadjaran menunjukkan bahwa kesiapan program studi kesejahteraan yang merupakan disiplin pekerjaan sosial di Indonesia ditunjang oleh aspek suprastruktur dan infrastruktur pendidikan profesi.
Sementara itu, DR Arif Wibowo dari Universitas Indonesia Jakarta, dalam makalah soal Situasi anak yang Berkonflik dengan Hukum pada Lembaga Pemasyarakatan Orng Dewasa, menguraikan hasil penelitiannya bahwa berdasarkan data November 2-013 pertambahan kasus anak terhadap hukum ini tidak diimbangi dengan pertambahan jumlah lembaga pemasyarakatan lkhusus anak.
Melihat sistuasi ini perlu ada perhatian dari semua pihak khususnya pemerintah termasuk masyarakat untuk bisa menangani situasi tersebut.
DR Arif dan Sama’I dari Universitas Jember, yang mengadakan penelitian soal Partisipasi Masyarakat Lokal dalam Perencanaan Penanggulangan Kemiskinan, berpendapat bahwa soal kemiskinan adalah soal kemanusian yang memerlukan penangan kita semua. Bahwa penangannya bukan hanya orang-orang di pemerintahaan pusat saja, namun memerlukan partisipasi masyarakat local. Pelibatan local akan lebih dapat mengupayakan pengentasan kemiskinan itu sendiri.
Menyinggung soal Keuangan Mikro dan Pemberdayaan Perempuan, DR Ety Rahayu dari Universitas Indonesia, mengemukakan saat melirik Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Keluarahan, melalui kredit mikro bagi usaha kecil dan mikro. Terutama dari hasil pengamatan di DKI Jakarta, yang menyinggung soal bagaimana keterlibatan kaum perempuan. Dia menilai pelibatan perempuan itu telah berhasil meningkatan ekonomi keluarga.”Ternyata peran perempuan sangat besar dalam mengembangkan ekonomi keluarganya,”katanya dalam makalah tersebut.
Penulis: Lidiawati/ Bangun Lubis
Editor: Bangun Lubis