MataPublik.co, PALEMBANG – Antusias warga untuk mendapatkan KTP-el sangat tinggi. Dalam dua hari ribuan warga antri bahkan karena kewalahan pada hari ketiga, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Kadisdukcapil) Palembang tak menerima pendaftaran baru.
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Kadisdukcapil) Palembang, Edwin mengaku sangat takjub dengan antusias wong kito yang hendak membuat KTP-El. Tercatat sudah ada 13 ribu blanko yang dicetak dalam program tersebut.
“Sudah 13 ribu berkas yang masuk kalau diterima terus bisa tidak selesai. Jadi hari terakhir jadwal pengambilan E-KTP bagi yang sudah melakukan perekaman sebelumnya,” ungkapnya.
Edwin menerangkan, bagi warga yang sudah datang namun tidak kebagian jangan begitu khawatir. Sebab, para pemohon E-KRP bisa langsung ditampung oleh kantor capil masing-masing daerah. Pencetakan di Disdukcapil pun prosesnya sama saja dengan program GISA.
Hanya saja keterlambatan yang kerap terjadi lantaran sinyal sering lemot. “Kalau masih ada sisa belum cetak, tenang saja bisa ke kantor Capil masing-masing. Prosesnya sama saja, tergantung sinyal lambat atau tidak. Yang jelas warga jangan khawatir di Capil tetap bisa cetak E-KTP,” katanya.
Seeblumnya, ratusan masyarakat yang hendak mencetak ataupun melakukan perekaman Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP) di hari terakhir program Gerakan Indonesia Sadar Administrasi (GISA) di Asrama Haji Palembang mendadak kecewa kepada petugas, Jumat (13/7/2018).
Para warga yang sudah datang ke sana terpaksa balik kanan alias pulang ke rumah lantaran di hari terakhir tak lagi melayani perekaman. Di hari Puncak tersebut para petugas tinggal mencetak ribuan E-KTP yang sudah masuk ke dalam data saat warga melakukan datang pada hari pertama dan kedua. “Sudah tahu orang yang mau buat E-KTP banyak, coba harinya diperpanjang,” keluh Ojan seorang warga yang hendak melakukan perekaman di Asrama Haji, Jumat, seperti dilansir tribunsumsel.com.
Senada, Ajis warga Palembang lainnya mengaku tak sedikit warga yang kecele lantaran pendaftaran untuk perekaman sudah ditutup. Seharusnya apabila dihari terakhir tak bisa lagi mendaftar diberikan pengumuman. “Banyak warga yang cugak (kecewa) karena tak dapat informasi. Bahkan tidak sedikit warga yang cekcok mulut tadi,” tegasnya. (odi)