BPBD dan Tim Gabungan Terus Berupaya Padamkan Api

MataPublik.co, MUARA ENIM – Kemarau panjang yang berlangsung saat ini, membuat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Kabupaten Muara Enim terus terjadi. Bahkan saat ini kobaran api yang membakar lahan gambut terjadi di Desa Danau Tampang dan Desa Sukamerindu, Kecamatan Sungai Rotan, Muara Enim belum berhasil dipadamkan oleh tim gabungan dari BPBD Pemkab Muara Enim, Kodim 0404 dan Polres Muara Enim.
Lahan gambut yang terbakar di dua desa itu diperkirakan sudah lebih dari 14 hektar. Kobaran api belum juga dapat dipadamkan, karena sulitnya medan menuju lokasi kebakaran. Selain itu petugas juga mengeluhkan minimnya personel dan peralatan sehingga petugas pun harus siaga 24 jam dilokasi guna memadamkan api. Pemadaman di dua desa ini memerlukan banyak personel dan peralatan.
Saya masih dilokasi kebakaran lahan. Api belum berhasil dipadamkan, kita terus berupaya melakukan pemadaman. Petugasd kami 24 jam dilokasi untuk memadamkan api,” jelas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Muara Enim,Tasman, Rabu (21/8).
Menurutnya, upaya pemadaman via udara juga telah dilakukan menggunakan helikopter waterbombing. Sayangnya, lanjut Tasman upaya itu hanya membuat api padam sejenak dan muncul lagi beberapa jam kemudian. “Selama tiga hari waterbombing digencarkan di desa Suka Merindu dan dua hari di Desa Danau Tampang, tapi lahan gambut tetap terbakar sampai hari ini (red:kemarin),”jelasnya.
Begitu juga upaya pemadaman yang dilakukan petugas dilapangan. Petugas mengandalkan peralatan seperti selang dan mesin pompa air. Saat proses pemadaman petugas juga sulit menempuh jalan menuju titik api. Karena lokasi titik api sangat jauh dari jalan, termasuk sumber air untuk pemadaman juga sangat terbatas.
Untuk melakukan upaya percepatan pemadaman Karhutla, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muara Enim pada tahun ini mengajukan pembangunan embung (tempat menyimpan air) kepada pemerintah pusat guna menjamin ketersediaan air didaerah rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutlah).
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Muara Enim, H Hasanudin menuturkan, adanya pembangunan embung diharapkan dapat mengantisipasi karhutlah hingga membantu proses pemadaman yang dilakukan petugas dilapangan. “Tahun ini sedang dibangun kanal embung, proyek APBN, tahun depan dianggarkan lagi,”kata Sekda.
Menurutnya, di kabupaten Muara Enim banyak terdapat daerah langganan karhutlah seperti dii Gelumbang, Sungai Rotan, Muara Belida dan Kelekar. Didaerah tersebut banyak terdapat lahan gambut sehingga jika terbakar sulit dipadamkan.
“Seperti kebakaran di dua desa Danau Tampang dan Suka Merindu, Kecamatan Sungai Rotan sudah terhitung 10 hari disana terbakar, kendalanya lahan gambut sangat sulit dipadamkan, ditambah minimnya air karena kendaraan sepeda motor sulit menuju lokasi terbakar yang jaraknya mencapai 3-4 km dari jalan,” jelasnya.
Dengan adanya banyak embung, lanjutnya, kendala petugas sulitnya mencari sumber air saat pemadaman akan teratasi. Disamping itu juga, Sekda juga mengharapkan peran serta perusahaan sekitar wilayah Karhutlah untuk turut berkontribusi membangun embung. “Perusahaan dan perkebunan wajib berkontribusi dan bertanggung jawab, jarak radius 5 km terjadi karhutlah maka perusahaan bersangkutan wajib ikut membantu,”tegasnya. (imn)