BANYUASIN – Program Kantor Pelayanan Terpadu Satu Atap diluncurkan Bupati dan Wakil Bupati Banyuasin di Opi Mall Jakabaring beberapa waktu lalu kini seakan mati suri.
Pasalnya dari 14 Perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang melakukan pelayanan kepada masyarakat hanya ada 3 OPD masih aktif melakukan pelayanan.
Hal itu di tegaskan Achmad Nurcholis, Anggota DPRD Kabupaten Banyuasin dari Fraksi PAN, ketika melakukan inspeksi mendadak (Sidak) pada selasa (25/2/2020).
“Kami banyak mendapat laporan masyarakat, bahwa Kantor Pelayanan Satu Atap yang menjadi program andalan Pemerintah Kabupaten Banyuasin mangkrak, karena dari 14 OPD yang masih membuka pelayanan ada 3 OPD saja, sedangkan 11 OPD pada saat kami tidak tidak membuka pelayanan. Sehingga masyarakat tidak dapat mengurus administrasi kependudukan yang mereka inginkan,” tegas Politisi muda PAN ini.
Lebih lanjut dia mengatakan, Kantor Pelayanan Satu Pintu hanya seremonial saja, sedangkan apa yang terjadi di lapangan sangat berbeda apa yang diharapkan Bupati Banyuasin.
“Perencanaan awal program ini sangat pro rakyat, akan tetapi apa yang terjadi di lapangan sangat jauh dari perencanaan. Yo jauh panggang dari api,” ujar Nurcholis dengan logat Palembang getol.
Dengan apa yang menjadi keluhan masyarakat tersebut, maka dia meminta Kepada Pemerintah Kabupaten Banyuasin untuk mengkaji lebih matang setiap program yang akan dilaksanakan.
“Tidak ada koordinasi di sana, apalagi masalah tenaga itu belum ada insentifnya. Bahkan BPN sudah mundur, padahal itu dibutuhkan masyarakat,” tutup dia. (nik)