INTERNATIONAL

Buntut Tewasnya Jenderal Qasem, Iran Ancam Tuntaskan Dendam ke Amerika

MataPublik.co, Jakarta – Iran bersumpah akan membalas dendam atas pembunuhan Jenderal Qasem Soleimani, komandan pasukan elite Quds, dari Garda Revolusi yang dirudal drone milik Amerika Serikat. Serangan itu diperintahkan oleh Presiden AS Donald Trump.

Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan “akan ada serangan balasan terhadap penjahat” yang melakukan serangan. Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan pembunuhan Soleiman “untuk menghentikan perang, bukan untuk memulainya”. Trump juga mengatakan “kekuasaan teror Soleimani telah berakhir”.

Berapa jumlah personel militer Iran? Iran diperkirakan memiliki 523.000 personel militer aktif, menurut lembaga kajian Inggris, International Institute for Strategic Studies dikutip BBC, Sabtu(4/1).

Kelompok ini antara lain melakukan operasi di Selat Hormuz, wilayah perairan yang menjadi lokasi konfrontasi dengan sejumlah kapal tanker berbendera asing pada 2019. Garda Revolusi memiliki angkatan laut dan angkatan udara tersendiri selain bertanggung jawab atas persenjataan strategis.

Lihat Juga  Meriah Gelaran FUN RUN Sambut ASEAN GAMES

Garda Revolusi juga membawahi unit Basij, yang beranggotakan para relawan dan kadang dikerahkan untuk membantu menumpas gerakan perlawanan di dalam negeri. Unit ini bisa memobilisasi ratusan ribu personel. Garda Revolusi didirikan 40 tahun lalu dengan fungsi utama mempertahankan sistem Islam di Iran dan kemudian menjadi kekuatan besar di bidang militer, politik dan ekonomi.

Meski anggotanya lebih sedikit dari pasukan reguler, Garda Revolusi dianggap sebagai inti kekuatan militer Iran yang sebenarnya. Pasukan elite Quds, yang dipimpin Jenderal Soleimani, melakukan operasi rahasia di luar negeri bagi Garda Revolusi dan melapor langsung ke pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.

Quds diperkirakan memiliki pasukan sebanyak 5.000 anggota dan mungkin lebih banyak lagi. Ini karena operasinya yang rahasia. Unit ini antara lain dikerahkan ke Suriah dengan tugas utama memberikan masukan ke Presiden Bashar al-Assad dan milisi Syiah di negara tersebut.

Lihat Juga  Tingkah Abu Yazan Sang Penghibur di Bandara Jeddah

Jangan lupakan pula, Iran memiliki sejumlah rudal jarak pendek dan menengah yang sempat membuat Amerika dan Israel ketakutan. Belum lagi ditambah dengan drone buatan sendiri yang sukses menggempur kawasan minyak milik Saudi.

Drone buatan Iran diyakini bisa terbang jauh hingga sampai wilayah Israel. Akankah Iran akan kerahkan drone untuk membalas dendam ke Amerika, bisa jadi dan ditunggu saja ke depannya. Di Irak, Quds membantu kelompok paramiliter Syiah dalam menumpas kelompok yang menamakan diri Negara Islam (ISIS).

Amerika Serikat mengklaim Quds punya peran lebih luas dengan menyediakan dana, pelatihan, senjata dan peralatan kepada kelompok-kelompok yang oleh Washington dikategorikan sebagai organisasi teroris di Timur Tengah. Kelompok tersebut mencakup Hizbullah di Lebanon dan Jihad Islam di Palestina. (EP/BBC)

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker