Deteksi Kesehatan Makanan Pasang Test Kit di Pasar Tradisional

MataPublik.co, PALEMBANG – Pemerintah Kota Palembang akan memasang alat tes (test kit) untuk mendeteksi kesehatan makanan yang dijual di pasar tradisional. “Ini komitmen kita pemerintah untuk mengadakan pasar yang aman dari bahan berbahaya,” kata Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda, di acara Advokasi Komitmen Pemerintah Daerah dan Lintas Sektor Program Pasar Aman dari Bahan Berbahaya,” di ruang rapat Perusahaan Daerah Pasar Palembang Jaya, Rabu (14/8).
Ia mengatakan, di sejumlah pasar-pasar tradisional di Palembang masih ditemui bahan berbahaya yang mengandung boraks, formalin dan zat berbahaya lainnya pada makanan seperti tahu, mi. Dengan test kit, kualitas maupun kandungan bahan berbahaya pada suatu makanan bisa diketahui. Pemasangan test kit ini akan bekerja sama dengan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Palembang dan lintas sektor terkait.
Diakuinya, saat ini penyalahgunaan bahan berbahaya masih ditemukan dalam pangan. Seperti borak, formalin masih sering ditemukan di tempe, tahu, mie dan lain sebagainya. “Kita tidak bisa tunda hal semacam ini. Seharusnya pasar, rumah makan, bisa menjaga keamanan makanan yang dijual sehingga masyarakat tak ragu lagi,” kata Fitrianti.
Ia menambahkan, Pemkot Palembang juga melibatkan kepala pasar untuk mengawasi kesehatan makanan. “Kita akan anggarkan untuk memberikan alat ini ke 21 pasar tradisional untuk memastikan makanan aman dikonsumsi masyarakat,”kata Fitrianti.
Pemkot Palembang, lanjut Fitrianti tak akan segan menindak pedagang yang menjual makanan mengandung zat berbahaya. “Tentu akan ada sanksinya sampai penutupan usaha, bahkan bisa dipidana.”
Karena itu, ia meminta agar pedagang ini terus mendapatkan sosialisasi agar mereka tahu dan menjual produk yang aman bagi masyarakat.
Sementara itu, Kepala BBPOM Palembang, Hardaningsih mengatakan, bahan berbahaya masih sering ditemukan beredar di bahan pangan. Namun memang trennya semakin turun setiap tahun. “Makanan yang masih ditemukan bahan berbahaya ini sering ada di tahu, tempe, mie basah. Nah ini kita akan kita pantau melalui kepala pasar dengan menggunakan alat yang namanya test kit,” katanya.
Dengan alat tersebut, kata dia bisa mengetahui produk tersebut apakah terdapat bahan berbahaya. “Alat ini sudah ada di tiga pasar, yakni KM 5, Lemabang dan Pasar Gubah. Dan tahun ini kita berikan alat ini untuk pasar 10 Ulu. Kita juga akan sosialisasi kepada pedagang untuk tidak menjual makanan mengandung bahan berbahaya,” kata Hardaningsih. (imn)