NASIONALPOLITIK

Di Pilkada, Sumsel Tertinggi Pelanggaran Netralitas ASN

Empat Paslon terutama calon gubernur mantan kepala daerah

MataPublik.co, JAKARTA  – Banyaknya gugatan terhadap sikap tidak  tidak netralnya Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam Pilkada di Sumsel, menimbulkan banyaknya laporan pelanggaran Pilkada. Jelas ini menjadi perhatian khusus Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD). Disebutkan dugaan pelanggaran netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) yang paling terlihat berada di Pilkada Sumatera Selatan. Sebab, empat cagub di Sumsel masih menjabat di pemerintahan.

“Tapi yang sangat kelihatan (pelanggaran netralitasnya) itu Sumatera Selatan. Sumatera Selatan itu karena empat paslon terutama calon gubernurnya itu adalah para mantan yang sedang menjabat sebagai bupati. Jadi hubungan mereka ke jajaran birokrasi kabupaten asalnya masih sangat kuat,” kata Direktur Eksekutif KPPOD Robert Endi Jaweng di Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (24/6/2018).

Lihat Juga  5 Fakta Ciamik Usai Tottenham Kalahkan Chelsea di Piala Liga

Dugaan pelanggaran tertinggi selanjutnya ada di Provinsi Maluku Utara. Robert menyebut kemungkinan adanya pelanggaran netralitas di Maluku Utara lebih kepada kedekatan etnis, bukan pertimbangan jabatan. “Kemudian Makuku Utara. Maluku Utara ini menariknya, Maluku Utara itu bukan semata karena pertimbangan untuk mendapatkan jabatan tapi karena kedekatan etnisitas,” ujar Robert, seperti dilansir detik.com.

“Jadi pembelahan dukungannya itu berdasarkan etnis. Birokrasi dari etnis mana, dukung kandidat dari etnis yang mana, suku yang mana, bahkan juga pulau-pulau,” sambungnya, seperti dilansir detik.com.

Sementara itu, Jawa Barat menjadi daerah yang minim temuan pelanggaran netralitas PNS di Pilkada. Diduga karena para paslon yang maju tak menjabat di pemerintahan.

”Kalau dari yang lima itu ya saya kira merata kecuali Jabar. Jabar itu, mungkin ya, mungkin karena gubernurnya sudah selesai, tidak lagi maju. Kemudian kerabatnya sendiri secara langsung tidak (maju lagi), meskipun partainya maju,” terangnya.

Lihat Juga  Sumsel Tuan Rumah PTQ Tingkat Nasional Tahun 2020

Untuk diketahui, KPPOD melakukan pemantauan terhadap lima provinsi di Indonesia. Lima provinsi tersebut antara lain Sumsel, Jabar, Kalbar, Sulteng, dan Maluku Utara. Pemantauan dilakukan sejak bulan Februari hingga bulan Juni 2018. Pemantauan dilakukan dengan teknik studi lapangan berupa Forum Grup Diskusi (FGD), in depth interview, observasi dan dibantu dengan software analisis Nvivo 12.

KPPOD merupakan lembaga pemantau independen yang fokus pada tata kelola otonomi daerah. Fokus pemantauan KPPOD pada segala hal terkait kebijakan dan pelayanan publik di bidang ekonomi, fiskal dan kebijakan desentralisasi/otonomi daerah secara umum.

(yas/ams)

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker