Dugaan Skandal Mantan PM Malaysia Najib Tun Razak Seret Mendiang Raja Arab Saudi Abdullah
Aliran dana misterius itu diketahui ditransfer ke rekening Najib tahun 2013
MataPublik.co, KUALA LUMPUR- Pengusutan mega skandal korupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB) yang melibatkan eks Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Razak memasuki babak baru. Kini nama mendiang Raja Arab Saudi Abdullah bin Abdulaziz ikut dikaitkan oleh Najib.
Kini Najib mengaku jika dana tersebut diberikan oleh Raja Abdullah yang juga merupakan saudara tiri Raja Salman bin Abdulaziz. Dana itu diberikan berkaitan dengan adanya pemilu di Malaysia.
“Semua yang saya tahu, saya menerima nilai nominal bahwa ini datang dari Saudi, dari Raja Abdullah atas perintahnya, atas instruksinya,” sebut Najib dalam wawancara dari Reuters yang dilakukan di Langkawi, saat Najib dan keluarga berlibur ke sana beberapa hari lalu, yang dilansir pada Kamis (21/6/2018).
Pernyataan tersebut merujuk pada aliran dana US$ 681 juta atau senilai dengan Rp 9,4 triliun ke rekening pribadi Najib. Aliran dana itu pertama kali diungkap media AS, Wall Street Journal, pada Juli 2015. Aliran dana misterius itu diketahui ditransfer ke rekening Najib tahun 2013.
“Dengan pemilu datang (saat itu), saya tidak ingin mendapatkan dana dari perusahaan-perusahaan karena mereka akan mengharapkan imbalan pada akhirnya. Jika saya punya sumber pendanaan, saya bisa mendanai pemilu dan saya juga bisa melakukan banyak pekerjaan CSR (corporate social responsibility) tanpa terikat pada siapapun. Itulah maksud saya sesungguhnya. Dan saya menganggap semuanya baik-baik saja,” ujar Najib.
Sementara itu, masih belum ada pernyataan resmi dari pihak Kerajaan Arab Saudi terkait pemberian ini. Namun sebelumnya, Kejaksaan Agung Malaysia pada tahun 2016 juga sudah memeriksa Najib dan menegaskan jika aliran uang kepadanya tak terkait 1MDB.
“Saya puas dengan hasil penyelidikan bahwa dana itu bukanlah bentuk gratifikasi atau suap,” ucap Jaksa Agung Malaysia Mohamed Apandi Ali pada 26 Januari 2016 lalu. Namun, Apandi enggan menyebutkan siapa pemberi uang tersebut. Dia hanya menegaskan, itu bukanlah gratifikasi ataupun suap.
Apandi hanya menyebut bahwa sisa uang donasi sebesar US$ 620 juta atau Rp 8,6 triliun telah dikembalikan kepada pemberinya, dengan alasan karena tidak digunakan. Pengembalian itu dilakukan pada Agustus 2013, atau sekitar 5 bulan setelah uang itu diberikan kepada PM Najib.
Soal aliran dana misterius Rp 9,4 triliun ini mencuat saat Najib tengah menghadapi tudingan lain terkait skandal 1MDB, di mana dana ratusan juta dolar AS menghilang. PM Najib dan 1MDB membantah adanya pelanggaran hukum.
Sementara itu, otoritas AS dalam penyelidikannya menduga dana misterius yang diklaim dari Saudi itu sebenarnya berasal dari 1MDB. AS melakukan penyelidikan setelah ada gugatan hukum terhadap aset-aset di wilayahnya yang diduga didapatkan dengan dana 1MDB. Malaysia membuka kembali penyelidikan 1MDB setelah Najib tumbang oleh Mahathir Mohammad dalam Pemilu 2018. (and/cle**)