
MataPublik.co, PALEMBANG – PT SP2J bersama Bank Sumsel Babel (BSB) melaunching BSB Cash sebagai sarana pembayaran untuk pembayaran tiket Transmusi, di Kampus Unsri, Bukit Besar, Selasa (2/4/2019).
Launching ini dihadiri Wali Kota Palembang Harnojoyo, Direktur Pemasaran BSB Antonius Prabowo Argo, Rektor Unsri Anis Sagaf, Direktur SP2J Ahmad Nopan, Kepala Dinas Perhubungan Sumsel, Kepala Dinas Perhubungan Kota Palembang, dan tamu undangan lainnya.
Wali Kota Palembang Harnojoyo mengungkapkan, salah satu topik yang kerap dibahas saat ini adalah tentang transportasi massal. Menurut Harnojoyo, sudah selayaknya pemerintah menyediakan transportasi massal yang nyaman bagi masyarakat. Apalagi Palembang sebagai kota metropolitan yang terus tumbuh dan berkembang, kemacetan menjadi masalah serius.
“Salah satu solusi kemacetan dengan mengoptimalkan pelayanan transportasi massal, agar masyarakat merasa nyaman,” kata Harnojoyo. Ia berharap dengan BSB Cash ini akan mempermudah para penumpang Transmusi.
“Jadi, mereka tidak susah lagi membayar dengan uang. Cukup dengan kartu BSB Cash ini, praktis. Kalau saldonya habis bisa isi ulang, apalagi sekarang eranya digital, kita harus ikut perkembangan tersebut,” kata Harnojoyo.
Direktur Pemasaran Bank Sumselbabel, Antonius Prabowo Argo, mengatakan, untuk tahap awal sebagai langkah sosialisasi, pihaknya memberikan secara gratis BSB Cash kepada mahasiswa Unsri.
“750 Mahasiswa Unsri kita berikan gratis kartu tersebut. Mereka langsung menggunakannya hari ini untuk Bus Transmusi Palembang-Indralaya. Harapannya mahasiswa akan mulai terbiasa menggunakan BSB Cash dan menyosialisasikannya kepada masyarakat luas,” kata Antonius.
Ia menyebutkan, selain Transmusi, BSB Cash juga sudah bisa digunakan untuk layanan publik lainnya. “Di antaranya, untuk pembayaran tol, LRT, dan masuk kawasan Jakabaring Sport City.”
Untuk diketahui, tarif Bus Transmusi bervariasi. Yakni, tarif dalam kota Rp 3000 untuk pelajar dan Rp 5000 untuk umum. Sedangkan tarif di luar kota sekitar Rp 8000 untuk mahasiswa.
“Sedangkan tarif ideal sesuai perhitungan BOK (Biaya Operasi Kendaraan) adalah Rp 12.000. Jadi, ada kekurangan sebesar Rp 4000, yang masih di tutupi sendiri oleh perusahaan,” kata Direktur Transmusi, Ahmad Nopan. (iuy)