Gempa Susulan, Puluhan Rumah di Sukabumi Rusak Berat

MataPublik.co, SUKABUMI – Gempa susulan magnitudo 4,4 terjadi di Sukabumi usai guncangan besar pada gempa di Sumur, Banten, dengan kekuatan magnitudo 7,4 (dimutakhirkan jadi magnitudo 6,9). Gempa susulan ini berpusat Sukabumi, Jawa Barat. Meski getaran gempa susulan ini tidak sekuat pada gempa pertama yang berpusat di Banten, warga Sukabumi merasakan gempa susulan magnitudo 4,4 cukup kencang.
“Getarannya cukup kencang dirasakan, bahkan durasinya pun lama sehingga membuat kami kembali khawatir dan takut masuk rumah karena dibayang-bayangi gempa susulan,” kata warga Kelurahan Kebonjati, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi Ida Farida di Sukabumi, Sabtu (3/8), dilansir Antara.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mencatat jumlah 26 unit rumah rusak akibat gempa Banten bermagnitudo 6,9 pada Jumat, (2/8), pukul 19.03 WIB. Data tersebut dilansir per pukul 01.00 WIB, Sabtu (3/8).
“Jumlah rumah yang rusak terus diperbaharui dan kemungkinan masih bertambah dan hingga kini relawan dan petugas BPBD masih melakukan pendataan di lokasi yang terdampak gempa,” kata Kepala Pusat Pengendalian Operasi BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna di Sukabumi.
Puluhan rumah yang rusak tersebut tersebar di 15 kecamatan, yakni Parakansalak, Cikembar, Ciambar, Sagaranten, Cidahu, Nagrak, Bojonggenteng, Kalapanunggal, Sukaraja, Waluran, Warungkiara, Cireunghas, Cisolok, Cicantayan, dan Ciemas.
Untuk jumlah rumah rusak berat tiga unit, rusak ringan 16 unit, dan rusak sedang tujuh unit. Fasilitas lainnya, seperti bangunan majelis taklim di Kampung Sayang, RT01/RW01, Desa Margaluyu, Kecamatan Sukaraja juga rusak akibat gempa tersebut.
Jumlah warga yang mengungsi sembilan jiwa karena rumahnya rusak berat, antara lain satu keluarga berjumlah empat jiwa warga Kampung Wanamukti RT02/RW13, Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak.
Sementara gempa susulan pada Sabtu di hari, pukul 00.22 WIB, dirasakan sebagian warga Kota dan Kabupaten Sukabumi. Warga yang tinggal di daerah pesisir pantai masih banyak yang mengungsi, seperti warga Kampung Kiaralawang, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu.
Hingga saat ini, masih cukup banyak warga setempat yang mengungsi ke dataran tinggi. “Kami masih khawatir untuk turun, apalagi rumah saya dekat pantai sehingga untuk sementara ini memilih mengungsi sampai tidak ada lagi gempa-gempa susulan,” kata salah seorang warga Pangsor, Kelurahan Palabuhanratu, Pipit.
Informasi yang dihimpun, gempa bermagnitudo 4,4 terjadi pada Sabtu, pukul 00.22 WIB, dengan lokasi 7,43 Lintang Selatan-106,48 Bujur Timur, dengan jarak 49 km barat daya Kabupaten Sukabumi dan berada di kedalaman 27 km.
Kepala Pusat Pengendalian Operasi BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna mengatakan, kerusakan terkait dampak gempa di Sukabumi masih dalam pendataan.
Bantuan darurat mulai disalurkan BPBD, seperti alat perlengkapan makan, tidur, mandi, dan makanan siap saji untuk korban gempa Banten itu. Untuk kerugian masih dalam penghitungan. “Data yang masuk ke kami pun statusnya masih sementara dan akan terus kami perbaharui serta dievaluasi, khususnya terkait kategori kerusakan,” katanya. (aza/ant)