Uncategorized

Grace Natalie Dilaporkan ke Polisi atas Kasus Kebohongan Award

MataPublik.co, JAKARTA – Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie resmi dilaporkan ke polisi oleh Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) atas kasus kebohongan award.

Selain Grace, diketahui tiga kader PSI lainnya yaitu Raja Juli Antoni, Tsamara Amany, dan Dara Adinda Kusuma Nasution turut dipolisikan ACTA untuk kasus yang sama.

Wakil Ketua ACTA Hendarsam Marantoko mengatakan sebagai simpatisan pihaknya tidak bisa menoleransi kasus ‘kebohongan award’ yang menyeret tiga nama, antaranya Capres Nomor urut 02 yang juga Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Cawapres Nomor Urut 02 yang juga Dewan Pembina Gerindra Sandiaga Uno, dan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief.

Menurut Hendarsam apa yang sudah dilakukan kader PSI tersebut sudah termasuk pelecehan dan penghinaan. “Kami menanggapi itu sudah di luar kultur adat politik kita. Apalagi apa yang dijustifikasi PSI belum tentu betul. Apa benar. Tolok ukur harus ada, kayak misalnya keputusan pengadilan,” kata Hendarsam kepada CNNIndonesia.com di Jakarta, Minggu (6/1).

Lihat Juga  Tahun Ini, Diperkirakan Suhu akan Panas saat Wukuf di Arafah

Hendarsam  menilai apa yang sudah diperbuat PSI tentu sudah merugikan banyak pihak. Terlebih kini Prabowo dan Sandiaga sedang maju pada bursa pemilihan presiden 2019.

“Saya rasa merugikan iklim demokrasi  menjelang pilpres ini. Kan sebagai kita ketahui pihak Jokowi saja tidak setuju (dengan kebohongan award),” ungkap  Hendarsam.

Ia mengatakan sudah seharusnya PSI tidak gegabah dan membuat kegaduhan seperti ini. Hendarsam pun menganggap tingkah PSI tidak memberi pendidikan poltik kepada masyarakat.

“Ini tidak ada hasil yang didapat, selain hanya menyakiti saja. Kalau masyarakat umum ngomong wajar, kalau parpol yang ngomong, gimana mau memberikan pendidikan politik. Tidak tepat, sangat membodohi masyarakat,” ujarnya.

Laporan ACTA sendiri diterima dengan nomor LP/B/0023/I/2019/Bareskrim tertanggal 6 Januari 2019 malam. Keempat nama yang dilaporkan tersebut diduga melanggar tindak pidana kejahatan tentang konflik suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA) Pasal 156 KUHP Jo Pasal 15 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang peraturan hukum pidana.

“Jadi kalau kata PSI pengen kasih pembelajaran politik, ya kami juga ingin kasih. Harapan bisa buat jera dan  diproses hukum. Jadi tinggal tunggu proses selanjutnya,” kata Hendarsam.

Lihat Juga  Ovvie Gadis Cantik, Dibawa Kabur Sang Pacar

Sebelumnya, PSI menggelar Kebohongan Award dilengkapi piagam dan piala bagi para pemenangnya. PSI menetapkan Prabowo berhak dapat award ‘Kebohongan Paling Lebay’. Penghargaan ini adalah respons atas pernyataan Prabowo soal selang cuci darah bagi pasien BPJS Kesehatan di RSCM Jakarta.

Kepada pendampingnya, Sandiaga Uno, PSI memberikan penghargaan ‘Kebohongan yang Hakiki’ atas pernyataannya soal pembangunan tol tanpa utang.

Terakhir, PSI memberikan penghargaan kategori ‘Kebohongan Terhalusinasi’ kepada BPN, khususnya Andi Arief yang menyebarkan berita bohong soal surat suara tercoblos. (iuy)

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button