BANYUASIN – Kehadiran artis ternama di acara Hari Jadi Kabupaten Banyuasin ke 17 tahun, terus mendapat penolakan dari elemen masyarakat, seperti yang dilakukan Ketua Resimen Masyarakat Miskin Banyuasin, Sepriadi Pratama membentangkan spanduk di jalan, sebagai bentuk protes terhadap Kebijakan Pemerintah.
Menurut pria akrab disapa Adi, dari proposal yang beredar di masyarakat, kegiatan Hut Banyuasin menghadirkan artis dangdut (Via Vallen Red) pada, Sabtu (6/719) akan datang menelan anggaran Rp 1,4 miliar rupiah.
“ Tercatat di proposal tersebut mulai dari anggaran artis hingga door prize menelan dana 1,4 miliar rupiah,” kata Adi.
Sambung dia, Ditengah keresahan masyarakat buruknya infrastruktur jalan dan jembatan banyak yang rusak. Disisi lain Pemerintah mengadakan kegiatan spektakuler hingga menelan uang miliaran rupiah.
“ Menjadi pertanyaan kami, bahwa anggaran tersebut tidak menggunakan dana APBD dan dari hasil pihak ketiga atau sponsor. Yang pastinya dikaji dari asas manfaat kegiatan Hut Banyuasin menelan anggaran Miliaran rupiah belum banyak manfaat bagi masyarakat,” ujar dia
Sementara itu, Emi Sumirta Anggota DPRD Banyuasin, mengatakan, sah saja jika dalam kegiatan Hut Banyuasin menghadirkan artis ibu kota jika anggarannya tersedia. Akan tetapi jika kegiatan itu melebihi dari anggaran tentu hal ini menjadi pertanyaan kita semua.
“ Artinya, kegiatan Hut Banyuasin disesuaikan dengan anggaran awal, dan jangan melebihi dari anggaran tersebut. Apalagi tuan rumah saat ini Dinas Pemuda dan Olahraga, mata anggarannya sudah ada dan kami minta transparan. Jangan sampai ada bahasa ngamen ke instansi lain. Padahal tujuan kita untuk membangun Banyuasin, masih banyak masalah yang urgen yang harus didahulukan ketimbang mendatangkan artis ibu kota,” ucap dia lugas (*)