SAWAHLUNTO – Terletak di salah satu kota tambang tertua di Indonesia yang merupakan situs warisan dunia Unesco. PLTU Ombilin hadir untuk menopang kebutuhan listrik di wilayah Sumatera Barat.
PLTU Ombilin merupakan pembangkit listrik milik PLN yang dikelola oleh Unit Pelaksana Pembangkitan Ombilin terletak di kota Sawahlunto, Provinsi Sumatera Barat, merupakan Unit Pelaksana dari PLN Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan.
PLTU Ombilin juga sering disebut PLTU mulut tambang karena letaknya yang berdampingan dengan tambang batubara. Dalam operasionalnya PLTU Ombilin menghasilkan limbah berupa Fly Ash dan Bottom Ash atau FABA rata-rata sebanyak 190.000 ton/tahun yang berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2021 dikategorikan sebagai limbah Non B3. Tentunya hal ini menjadi angin segar bagi PLN dalam optimalisasi pemanfaatan FABA.
PLTU Ombilin sebagai FABA Learning Centre memiliki banyak inovasi yang dapat mendukung program pemanfaatan FABA. Inovasi yang dilakukan adalah pemanfaatan FABA di area bekas tambang sebagai penetralisir air asam tambang.
Metode yang dilakukan adalah dengan menutup material yang berpotensi membentuk air asam tambang atau Potentially Acid Forming (PAF) dengan menggunakan material yang tidak berpotensi atau Non Acid Forming (NAF) dengan kepadatan sebesar 5% sesuai dengan ketentuan di dalam izin dengan komposisi FABA sebesar 90%.
Sebelum adanya inovasi pemanfaatan FABA dengan PAF NAF ini, area di sekitar bekas tambang banyak terbentuk cekungan sehingga menampung air yang bersifat asam. Air asam tambang ini dapat mengakibatkan menurunnya kualitas air permukaan dan air tanah.
Selain itu jika dialirkan ke sungai akan berdampak terhadap masyarakat yang tinggal di sepanjang aliran sungai serta akan mengganggu biota yang hidup di darat maupun air.
Selain inovasi pemanfaatan FABA dengan PAF NAF, PLTU Ombilin juga memiliki inovasi lain dalam pemanfaatan FABA, diantaranya adalah pemanfaatan FABA sebagai bahan baku batako dan bahan campuran beton. PLTU Ombilin telah menghasilkan produk hasil dari pemanfaatan FABA sebanyak 30.000 buah batako.
Produk-produk dari PLTU Ombilin secara rutin dilakukan pengujian kuat tekan dan CBR oleh Dinas Pekerjaan Umum Solok. Batako yang dihasilkan memiliki kuat tekan 95,27 kg/cm2 dengan komposisi FABA sebanyak 12%.
Dengan adanya inovasi ini dapat meningkatkan citra positif PLN dalam menjaga fungsi lingkungan sekitar PLTU agar tetap terjaga. PLTU Ombilin siap menyambut era baru pengelolaan FABA demi PLN dan lingkungan yang lebih baik. (dnn/ril)