Jalur Gaza Dibombardir, Aktivitas MER-C Terhenti
MataPublik.co, TEL AVIV – Perintah membordir jalur gaza kembali diserukan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Aksi mengintensifkan serangan secara masif tersebut diserukan PM Israel sebagai tindakan balasan terhadap serangan roket yang dilakukan Hammas di perbatasan.
Dalam dua hari belakangan, eskalasi ketegangan di jalur Gaza meningkat. Pasukan intifada Hamas melakukan aksi serangan yang membuat suasana di perbatasan menjadi tidak kondusif.
“Saya menginstruksikan militer melanjutkan serangan besar-besaran pada unsur-unsur teror di Jalur Gaza dan memerintahkan angkatan darat memperkuat pasukan di sekitar Jalur Gaza dengan pasukan tank, artileri, dan infanteri,” kata Netanyahu, Minggu (5/5) ketika memulai rapat kabinet.
Sekitar 450 roket atau mortir ditembakkan dari wilayah kantong pemberontak Palestina yang digerakkan Hamas, Sabtu. Otoritas Gaza melaporkan, enam warga Palestina tewas dalam serangan Israel, termasuk setidaknya dua gerilyawan.
Israel membantah laporan sejumlah pihak yang menyebut serangan itu menyebabkan kematian seorang ibu hamil dan bayinya. Israel menyalahkan Hamas yang lebih dulu menyulut kemarahannya.
Aktivis Medical Emergency Rescue-Commitee (MER-C) Indonesia di Gaza menyebutkan, dentuman bom terasa menggetarkan pintu dan jendela Wisma Indonesia. Serangan tersebut membuat relawan MER-C yang sedang membangun Rumah Sakit (RS) Indonesia tahap kedua di Gaza terganggu. Mereka terpaksa menghentikan aktivitas untuk sementara hingga kondisi kembali kondusif.
Seorang komandan militan Hamas, tewas dalam serangan balasan Israel di Jalur Gaza, Minggu, kata para pejabat Gaza, sebagai tanggapan atas serangan roket yang ditembakkan dari daerah kantong itu. Kementerian kesehatan Gaza mengidentifikasi lelaki yang tewas sebagai Hamad al-Khodori, 34 tahun. Sayap bersenjata Hamas mengklaimnya sebagai salah satu komandannya.
Dia adalah warga Palestina kelima yang dilaporkan tewas dalam serangan Israel. Militer Israel mengindikasikan dia terbunuh dalam serangan yang ditargetkan, menuduhnya bertanggung jawab atas transfer uang dari Iran ke “organisasi teror yang beroperasi di Jalur Gaza”.
Presiden Recep Tayyip Erdogan marah setelah serangan udara militer Israel menghantam kantor berita Turki, Anadolu, Sabtu (4/5). Dia mengatakan, serangan itu tak akan membungkamnya untuk menyampaikan pada dunia tentang tindakan terorisme rezim Zionis.
“Turki dan Anadolu akan terus memberi tahu dunia tentang terorisme dan kekejaman Israel di Gaza dan bagian-bagian lain Palestina meskipun ada serangan semacam itu,” kata Erdogan, seperti dikutip dari akun Twitter-nya, @RTErdogan, Minggu (5/5). (iuy)