MataPublik.co, JEDDAH – Sejumlah jamaah haji tertahan di Bandara King Abdulaziz, Jeddah, dalam dua hari kedatangan gelombang kedua. Mereka tak boleh berangkat bersama rombongan ke Makkah karena paspor dititipkan ke orang lain.
Kejadian terkini menimpa Nuryan Manap Zakaria, seorang jamaah perempuan yang tiba dalam Kloter 10 Embarkasi Lombok, Rabu (1/8). Ia tak mampu menunjukkan paspornya saat diminta petugas Arab Saudi, sebelum naik ke bus yang akan bertolak ke Makkah.
Ternyata, paspor miliknya sudah lebih dulu dalam perjalanan ke Makkah. “Dibawa suami saya,” kata Nuryan saat ditemui di kantor Daker Bandara di Jeddah, Rabu (1/8).
Ia menuturkan, selepas pemeriksaan imigrasi begitu turun dari pesawat, ia langsung menitipkan paspor tersebut kepada suaminya. Saat didorong naik bus, mereka terpisah. Sang suami naik bus lebih dulu mengikuti rombongan awal yang bertolak ke Makkah.
Atas kejadian tersebut, petugas Daker Bandara harus memintakan surat jalan ke Kementerian Haji Arab Saudi untuk Nuryan. Setelah surat itu diperoleh, Nuryan rencananya diberangkatkan menggunakan bus yang mengangkut kloter selanjutnya. Namun, sehubungan kesulitan komunikasi jamaah bersangkutan, ia akan diantarkan langsung ke Makkah oleh tim kesehatan Daker Bandara.
Nuryan bukan yang pertama mengalami peristiwa ini. Sebelumnya, Rasadi Radin Paero Sentono asal Kloter 41 Embarkasi Surabaya juga tertinggal rombongan akibat terpisah dari rombongannya. Ia melemparkan begitu saja tas selempangnya ke bagasi bus yang akan bertolak ke Makkah. Akibatnya, ia tak mampu menunjukkan paspor dan harus tertahan di Bandara KAIA, Jeddah. Setelah dimintakan surat dari Kementerian Haji Arab Saudi, yang bersangkutan juga akhirnya berhasil diberangkatkan.
Terkait kejadian-kejadian itu, Kepala Daker Bandara Arsyad Hidayat mengimbau, penyimpanan paspor harus di tas selempang yang harus terus dibawa masing-masing jamaah. “Jangan nanti dititip kepada suami, istri, atau anak, apalagi jamaah lain,” kata dia di Bandara KAIA Jeddah, Rabu (1/8) seperti dilansir Ihram.co.
Ia mengingatkan, paspor akan diperiksa pihak keomigrasian Arab Saudi, juga oleh pihak pengelola haji terpadu (wukala). Sebab itu, ia harus senantiasa beserta jamaah terkecuali memang diminta otoritas Arab Saudi. (itr)