NASIONAL

Kamis 26 Desember 2019, Gerhana Matahari Cincin

MataPublik.co, Jakarta – Bertepatan tanggal 29 Rabiul Akhir 1441H, di wilayah Indonesia akan terjadi Gerhana Matahari Cincin dan Gerhana Matahari Sebagian. Dalam sunahnya, umat Islam diperintahkan untuk melaksanakan shalat Gerhana, khususnya daerah Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten.

“Seluruh kawasan Indonesia dapat mengamati gerhana matahari ini,” kata Plh Dirjen Bimas Islam Kemenag Tarmizi di Jakarta, Kamis (19/12). Berdasarkan data astronomis, gerhana matahari terjadi Kamis pekan depan (26/12). Umat Islam di seluruh Indonesia diimbau untuk melaksanakan salat sunat gerhana matahari atau yang disebut Salat Kusuf.

Menurut Tarmizi, pelaksanaan salat gerhana menyesuaikan waktu gerhana matahari di wilayah masing-masing. Diperkirakan, awal gerhana pada pukul 10:34 WIB puncak gerhana akan terjadi pada pukul 12:17 WIB dan akhir gerhana pada pukul 14:00 WIB.

Kemudian ruku’ sambil memanjangkannya; bangkit dari ruku’ (i’tidal); setelah I’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah dan surat yang panjang (berdiri yang kedua lebih singkat dari pertama).

Ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya; bangkit dari ruku’ (i’tidal); sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali; bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama (bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya); tasyahud; dan salam.

Lihat Juga  Terus Jaga Lingkungan dan Keberlanjutan SDG's, PLN Raih 8 Proper Emas dan 20 Proper Hijau

“Setelah salat, Imam lalu menyampaikan khutbah kepada para jama’ah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdo’a, beristighfar, sedekah, dan hal baik lainnya,” katanya. Umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak zikir, istighfar, sedekah, dan melalukan amal kebajikan lainnya.

Gerhana matahari akan terjadi besok, Kamis (26/12) atau bertepatan pada 29 Rabiul Akhir 1441H. Namun, masyarakat diimbau untuk tidak memandang atau mengamati langsung ke arah matahari tanpa alat bantu.

Intensitas cahaya matahari yang sangat kuat dapat merusak mata dan menyebabkan kebutaan. Karenanya, pakailah alat bantu seperti kacamata khusus untuk mengamati gerhana.

Berikut empat cara mengamati gerhana dengan menggunakan alat bantu secara aman, dikutip dari gerhanaindonesia.id:

1. Kamera Pinhole

 Kamera pinhole atau kamera lubang jarum dapat dibuat sendiri dengan bahan-bahan yang sederhana. Ada banyak tutorial untuk membuat kamera lubang jarum dengan berbagai variasi.

2. Kacamata Matahari

Kacamata dengan lensa khusus yang dirancang untuk menghalangi sebagian besar cahaya matahari. Kacamata ini bukan kacamata hitam yang biasa dipakai untuk melindungi mata dari sinar matahari.

Lihat Juga  Dibina PLN, Petani Jamur di Muaro Jambi Mandiri Produksi Bibit Sendiri

3. Binokular atau Teleskop

Konsep dan prinsip penggunaan binokular serupa dengan kamera lubang jarum. Perbedaannya adalah, citra Matahari diproyeksikan melalui lensa pembesar, bukan “lubang jarum”. Penggunaan binokular atau teleskop akan dapat menghasilkan proyeksi gerhana yang lebih besar dan tajam dibanding kamera lubang jarum. Binokular dapat dipasangkan ke tripod agar dapat berdiri dengan stabil, lalu diarahkan ke matahari.

4. Kamera DSLR

Saat pengamatan, jangan langsung arahkan lensa kamera ke Matahari , karena dapat merusak sensor kamera. Gunakan filter khusus Matahari untuk mengurangi intensitas cahaya yang diterima kamera. Untuk mendapatkan citra Matahari yang berukuran besar, gunakan lensa telephoto dengan panjang fokus 500 – 2.000-mm. Lensa standar 200 mm hanya akan menghasilkan citra Matahari yang berukuran kecil.

Untuk pengaturan awal, dapat menggunakan ISO 100, F/8,0 dan shutter speed 1/1.000. Pengaturan ini dapat disesuaikan sesuai kebutuhan atau kondisi nantinya. Intinya, gunakan ISO rendah dan shutter speed yang tinggi. Untuk fokus, lebih baik atur secara manual. Agar kamera stabil, gunakan tripod. (Aza)

:

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button