Kebakaran di Osaka Jepang, 24 Orang Tewas
TOKYO – Kebakaran hebat terjadi di Kota Osaka Jepang. Sedikitnya 24 orang tewas setelah kebakaran melanda sebuah bangunan di distrik perbelanjaan di kota Osaka, Jepang. Menurut polisi insiden tersebut pembakaran dengan sengaja. Korban tewas setelah kebakaran terjadi di lantai empat gedung delapan lantai, yang menampung sebuah klinik psikiatri di dekat stasiun utama Osaka di pusat kota.
Penyiar nasional NHK mengatakan kebakaran dimulai tak lama setelah klinik dibuka untuk bisnis pada pukul 10 pagi (01.00 GMT) dan sebagian besar padam dalam waktu 30 menit. “Departemen pemadam kebakaran kota sedang menyelidiki penyebab kebakaran. Saya telah menerima laporan bahwa polisi Osaka sedang menyelidiki kebakaran sebagai kemungkinan pembakaran,” kata gubernur regional Hirofumi Yoshimura di Twitter.
Media Jepang mengatakan seorang pria berusia 50-an atau 60-an diduga menyebarkan cairan untuk menyalakan api. Seorang wanita muda yang menyaksikan kebakaran mengatakan kepada NHK bahwa dia telah melihat seorang wanita terperangkap di lantai empat, mengatakan, “Dia mencondongkan tubuh (dari jendela) dan mengatakan hal-hal seperti ‘Tolong bantu’… Dia tampak sangat lemah. Mungkin dia menghirup banyak asap.”
Lantai lain bangunan ditempati oleh salon kecantikan, toko pakaian dan sekolah bahasa Inggris, menurut NHK. Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menyampaikan “belasungkawa yang tulus” kepada para korban dan simpati kepada mereka yang terluka dalam insiden tersebut.
“Kita harus mengusut tuntas kasus mengerikan ini. Kita harus mengklarifikasi penyebab dan bagaimana itu bisa terjadi. Dan kita harus mengambil tindakan agar hal yang sama tidak terulang lagi,” tegasnya.
Sebelumnya pada hari Jumat, seorang pejabat pemadam kebakaran Osaka khawatir 27 dari 28 orang yang terluka dalam kobaran api telah meninggal.
Kebakaran sebelumnya terjadi lebih dari dua tahun setelah seorang pelaku pembakaran diduga membakar studio Kyoto Animation di ibukota bersejarah terdekat, menewaskan 36 orang dan melukai 33 korban lainnya dalam salah satu pembunuhan massal paling mematikan dalam sejarah modern Jepang.(Nto)