PALEMBANG

Kehidupan Musisi Masih Jauh dari Sejahtera

MataPublik.co, PALEMBANG – Masih minimnya bayaran yang diterima para pemusik atau musisi, membuat Wali Kota Palembang, H Harnojoyo prihatin dan berjanji akan memperjuangkan kesejahteraan para pemusik di Kota Palembang. Hal ini diungkapkannya usai audiensi Komunitas Musisi di Kota Palembang yang mengadu ke Wali Kota Palembang, Jumat (8/3/2019) pagi. “Kita men-support keinginan para pemusik serta menghidupkan kembali musisi-musisi di Palembang,” ujar Wali Kota.

Orang nomor satu di Kota Palembang ini menyebutkan, keberadaan pemusik ini diharapkan dapat mendukung Palembang Emas Darussalam dengan meningkatkan kunjungan wisatawan. “Setiap destinasi wisata di Palembang harus menampilkan atraksi seperti musik-musik yang dapat menghibur pendatang,” katanya lagi.

Sementara itu, Divisi Program Event, Adji Soebijantoro mengatakan, audensi ini bertujuan untuk meminta dukungan terkait peringatan musik nasional yang jatuh setiap 9 Maret.  Diakuinya, even ini pertama kali digelar dan melibatkan 14 komunitas dari berbagai genre untuk tampil dalam acara. Selain itu kegiatan ini jiga akan menggelar deklarasi anti narkoba.  “Pada kesempatan ini terpenting adalah deklarasi anti narkoba, karena selama ini musisi identik dengan narkoba,” paparnya.

Lihat Juga  Dewan Sorot Titik Parkir di 7 Ulu Perlu Mendapat Perhatian

Adji juga juga menyampaikan keluhan para pemusik, yakni para musisi ini mengeluhkan karya mereka yang kurang dihargai. “Karena selama ini saat kami manggung di kafe, hotel, hingga acara pernikahan, hanya dibayar Rp50.000 – Rp75.000, bahkan tak jarang hanya diberi makan saja,” imbuhnya pula.

Untuk itu, pihaknya ingin meminta dibuatkan semacam perda agar hasil karya musisi di kota Palembang ini dihargai. “Seperti di kota lain sangat dihargai. Saat manggung dikasih uang lumayan,” sebutnya.

Terkait fasilitas juga masih minim, seperti gedung kesian belum ada di Kota Palembang. “Kalau untuk acara sudah cukup banyak di Palembang ini. Seperti di Pedestrian Sudirman, Lorong Basah Night Culinary dan lain sebagainya,” ungkap Adjie.

Melalui, peringatan Hari Musik Nasional yang jatuh pada 9 Maret ini, pihaknya berharap agar musisi di Indonesia, khususnya di Palembang dapat diperhatikan.”Kita akan gelar konser Hari Musik Nasional di Heavanly Land Hotel jam 18.30 malam,” sebutnya.

Acara ini terbuka untuk umum dan diramaikan oleh seluruh musisi yang ada di Kota Palembang. Mulai dari musik nasyid, rock hingga dangdut. Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang, Isnaini Madani mengaku pihaknya men-support penuh dengan kegiatan Hari Musik tersebut. “Musik adalah salah satu pengisi wisata.Karena itu kita akan merangkul mereka membawa agar para musisi ini bisa berkarya jauh lebih baik lagi,” ujarnya.

Lihat Juga  Kadarkum Palembang Optimistis Rebut Juara Nasional

Palembang menurutnya, memiliki banyak cukup destinasi wisata seperti pedestrian, kampung kapitan, kampung al munawar, sekanak bersolek dan lain sebagainya. “Nah ini sebenarnya tempat sudah kita siapkan untuk para musisi ini bisa hadir didalamnya. Kedepan memang akan kita berikan ruang bagi para musisi ini agar nisa hadir ditempat-tempat wisata ini,” bebernya.

Mengenai, keluhan para musisi ini yang hanya dibayar Rp50.000 saat tampil. Pihaknya akan berkoordinadi dengan PHRI dan mempertemukan keduanya agar dapat menyelesaikan permasalahan ini. “Kita nanti minta PHRI jangan lagi para komunitas musisi ini dibayar Rp50.000 bahkan cuma makan saja. Seperti di kota lain Rp250.000 sudah lumayan,” pungkasnya. (iuy)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker