Kembangkan Electrifying Green House Hydroponic, Cara PLN Tingkatkan Produktifitas Pertanian
Memasuki tahun ketiga program green house hydroponic, PLN UIK Sumbagsel kembangkan konsep electryfing yang mampu meningkatkan produktifitas pertanian di PLTGU Keramasan
PALEMBANG – Listrik telah menjadi bagian penting yang tidak hanya untuk kehidupan namun juga mampu meningkatkan produktifitas pertanian. Melalui PLN Peduli, ditahun ketiga pengembangan pertanian hydroponic, PLN kembangkan konsep electryfing yang mampu meningkatkan produktifitas pertanian di PLTGU Keramasan.
PLN Peduli memberikan bantuan berupa panel surya, lampu ultraviolet (UV) serta sarana prasarana penunjang lainnya dengan bantuan sebesar Rp. 20 juta untuk pengembangan Electrifying Green house hydroponic di Kelurahan Kemang Agung Kertapati, Palembang.
Bantuan yang diserahkan langsung kepada Pemuda Peduli Lingkungan (PPL) Kelurahan Kemang Agung Kertapati tersebut diharapkan mampu mendongkrak hasil pertanian hydroponik yang sebelumnya masih konvensional. Dengan penggunaan lampu UV diharapkan hasil panen tanaman hidroponik dapat lebih optimal dengan memanfaatkan sinar lampu UV sebagai pengganti cahaya matahari di malam hari.
Sementara itu, salah seorang perwakilan PPL Kemang Agung, Agus Dian Haryadi menyampaikan penghargaan dan apresiasi kepada PT PLN UPDK Keramasan yang telah menyalurkan bantuan TJSL kepada masyarakat.
“Meski efek pandemic masih dirasakan dan memaksa kita mengurangi produksi karena pangsa pasar yang turun, namun kami tetap berkomitmen untuk memaksimalkan budidaya tanaman hidroponik ini,” papar Dian.
Dian menuturkan kelompoknya berupaya untuk meningkatkan produktifitas tanaman hydroponic dan mendukung penuh penggunaan konsep Electrifying Green house hydroponic.
“Dengan penggunaan UV pada malam hari kami yakin hasil tanaman yang dihasilkan akan memiliki kualitas yang lebih baik sehingga kualitas produk yang kami tawarkan kepada konsumen dapat terjaga” lanjutnya.
Lahan untuk budidaya tanaman hidroponik yang dikelola oleh PPL Kemang Agung ini memanfaatkan lahan kosong di belakang rumah salah seorang warga yang telah dirancang sedemikian rupa menjadi lokasi pembudidayaan.