Ketua Tim PKK Palembang: Perempuan Jangan Lupa Kodrat

MataPublik.co, PALEMBANG – Ketua Tim Penggerak PKK Kota Palembang Selviana Harnojoyo mengajak perempuan untuk meneladani Raden Ajeng Kartini. Di sisi lain, Selviana juga meminta perempuan untuk tidak melupakan kodrat.
Hal itu dikemukakan Selviana, akrab dipanggil Evi, usai mengikuti apel wanita berkebaya dan kain jumputan dalam rangka memeriahkan Hari Kartini bersama TP PKK se-Sumsel, di halaman kantor Gubernur, Rabu (10/4/2019).
Evi mengaku terinspirasi dengan cara Kartini, perempuan asal Jepara, Jawa Tengah, yang punya nyali dalam bersikap dengan caranya sendiri, untuk meningkatkan kualitas hidup banyak orang, terutama untuk kaumnya.
“Kartini memang bukan pahlawan perang yang bertempur mengandalkan fisik. Tapi, pada masa itu perempuan masih terkungkung dengan segala hal termasuk kebebasan mengemukakan pendapat dan pengembangan diri sebagai manusia. Jadi, menurut saya, hal yang luar biasa ketika buah pikirannya di-share dan akhirnya dibukukan,” kata Evi.
Semangat Kartini inilah, menurut Evi, yang semestinya dimaknai secara tepat oleh perempuan, khususnya perempuan muda.
Apalagi di era sekarang ini, perempuan Indonesia harus bisa bertindak spektakuler, dan bergerak untuk kepentingan masyarakat banyak. “Tunjukkan keteladanan dalam sikap dan perilaku. Namun, meskipun terpelajar, perempuan Indonesia tetap harus patuh pada norma agama dan memiliki sikap moral serta akhlak yang baik,” kata Evi.
Di tengah kesibukannya sebagai istri Wali Kota Palembang Harnojoyo dan ibu dari tiga orang anak, Evi memang tidak melupakan kodratnya. Bahkan, disela-sela kesibukannya menjadi Ketua TP PKK Kota Palembang, Evi tetap mengerjakan kewajiban di rumah tangga.
“Sekarang kedudukan perempuan sudah bisa dikatakan sejajar dengan pria. Banyak pekerjaan bisa dilakoni oleh perempuan saat ini. Semangat Kartini untuk meningkatkan taraf hidup perempuan saat ini sudah terwujud. Meski begitu, kita perempuan jangan melupakan kodrat. Harus tetap mengutamakan keluarga,” katanya.
Ketua Dharma Wanita Kota Palembang, Dewi Sastrani, mengatakan, jalan terjal dihadapi RA Kartini dalam memperjuangkan emansipasi wanita. Di antaranya kendala internal, tentang perspektif perempuan dalam memandang dirinya sendiri. “Untuk itu, apa yang sudah diperjuangkan oleh RA Kartini harus kita jaga, sehingga emansipasi yang diharapkan, tidak salah arah,” kata Dewi. (jhg)