PALEMBANG

Kolaborasi Penelitian Strategis antar Perguruan Tinggi Berbasis AI untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan

PALEMBANG – Kesehatan mental akademik mengacu pada kondisi psikologis, emosional, dan sosial mahasiswa atau individu dalam lingkungan pendidikan. Hal ini mencakup kemampuan mahasiswa dalam menghadapi tekanan akademik, mengelola emosi, serta menjaga keseimbangan antara kehidupan akademik dan pribadi.
Untuk itu, Perguruan tinggi memiliki peran penting dalam mendukung program pemerintah di bidang kesehatan mental serta pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, dan SDG 4: Pendidikan Berkualitas.
Dalam Upaya itu, berbagai universitas seperti Universitas Sriwijaya (UNSRI), Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP), Universitas Bina Darma (UBD), Universitas PGRI (UPGRI) Palembang, Universitas Multidata Palembang (UMDP), dan Universitas Katolik Musi Charitas (UKMC) membentuk konsorsium AMPERA dan menyelenggarakan serangkaian kegiatan konseling massal dalam acara “Counseling goes to campus”. Kegiatan yang berlangsung selama beberapa pekan ini tidak hanya memberikan layanan konseling gratis dan workshop tentang kesehatan mental, tetapi juga memperkenalkan inovasi terbaru berupa pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) sebagai Psychological First Aid (PFA) dalam memberikan solusi atas permasalahan psikologis yang dihadapi mahasiswa.
Ketua tim KATALIS Konsorsium AMPERA Dr. dr. Rizma Adlia Syakurah, MARS (UNSRI) bersama anggota tim lainnya Dr. Meilinda (UNSRI) mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal dalam mewujudkan kampus di Sumatera Selatan yang peduli terhadap kesehatan mental mahasiswa. “Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, kami berupaya menciptakan lingkungan kampus yang kondusif bagi mahasiswa untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Hal senada dikatakan juga oleh Prof. Dr. Deris Stiawan, Ph.D. (UNSRI), Prof Dr. Edi Surya Negara (UBD), Dr. Indri Ramayanti, S.Si, M.Sc (UMP),dr. Ahmad Ghifari, M.Kes (UMP), Dedi Hermanto, MT (UMDP), M. Fahmi, SE, MSi (UMP) , Dr. Hastari Mayrita, M.Pd (UBD), Mohamad Farozi,M.Kom (UBD), Desy Arisandy, S.Psi., M.si., Psikolog (UBD) dan Leo FauziLeo Fauzi, M.Ikom(UBD) selaku tim Konsorsium ini, ada dampak positif dalam terjaganya Mental Health Akademik Mahasiswa diantaranya mendukung kinerja akademik, Mencegah gangguan psikologis, meningkatkan ketangguhan akan tekanan / tantangan akademik, serta menjaga keseimbangan hidup dan mengembangkan life skill.
Counseling Goes to Campus dinilai telah berhasil menghadirkan angin segar dalam mengatasi permasalahan mental health mahasiswa di Palembang. Melalui program yang telah berlangsung dari bulan September sampai Desember 2024 tersebut ada ribuan mahasiswa yang kini memiliki akses lebih mudah ke layanan kesehatan mental yang berkualitas. Inovasi yang paling menonjol dalam program ini adalah pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dalam proses konseling. Dengan bantuan AI, mahasiswa dapat melakukan penilaian awal kondisi mental mereka melalui platform online yang telah disediakan. Penilaian awal yang diperoleh dari bukan hanya sangat bermanfaat bagi para konselor dalam merancang intervensi yang lebih efektif dan personal, tetapi juga bagi mahasiswa dapat menjadi pengantar atau rujukan ke tim ahli ketika memang membutuhkan bantuan lebih lanjut tenaga profesional. Kolaborasi antara teknologi AI dan keahlian para konselor telah menciptakan sinergi yang luar biasa dalam mengatasi berbagai permasalahan kesehatan mental yang dihadapi mahasiswa, seperti kecemasan, depresi, dan kesulitan dalam beradaptasi dengan lingkungan kampus.
Ke depannya, Konsorsium AMPERA berencana untuk mengembangkan program ini lebih lanjut, antara lain dengan menjangkau lebih banyak perguruan tinggi dan komunitas mahasiswa di seluruh Indonesia, memperkuat kolaborasi: Memperkuat kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan industri teknologi serta mengembangkan inovasi dengan mengembangkan teknologi AI untuk mendukung layanan konseling. Dengan demikian, Konsorsium AMPERA berharap dapat menjadi pionir dalam upaya mewujudkan Indonesia yang lebih sehat secara mental dalam mendukung menuju Indonesia Emas dan menyukseskan program SDG’s. Kedepan konsorsium ini berharap semakin banyak pihak terlibat dalam kegiatan ini dan membuka diri untuk berkolaborasi bersama dalam menyukseskan Indonesia Emas. (rel)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker