Komedian Mirip Aa Gym, Aa Jimmy Meninggal Terjangan Tsunami
Aa Jimmy sempat mengunggah video keseruan dirinya menjadi MC dalam acara yang diadakan di tepi pantai tersebut.
MataPublik.co, JAKARTA – Komedian yang sering berdandan mirip pendakwah Aa Gym, Aa Jimmy atau Argo Jimmy dinyatakan meninggal dunia karena terjangan tsunami di Banten, Sabtu (22/12/2018) malam.
Sebelum dinyatakan meninggal dunia, Aa Jimmy sempat mengunggah video keseruan dirinya menjadi MC dalam acara yang diadakan di tepi pantai tersebut.
Melalui unggahan instastory @argojimmygo, ia terlihat berjoget bersama dua pembawa acara lainnya.
Instastory yang dibuat sekitar pukul 20.00 WIB tersebut memperlihatkan ia dan kedua rekannya berada di atas panggung dengan latar belakang ‘Gathering PLN’.
Sementara dilansir oleh Kompas TV,tsunami mulai menerjang pada pukul 21.27 WIB.
Mobil ringsek diterjak tsunami di kawasan Pantai Anyer, Serang, Banten, Sabtu (22/12/2018). Hingga saat ini tercatat puluhan orang meninggal dunia akbiat tsunami yang melanda Banten dan Lampung. (PLN)
Diketahui, Aa Jimmy dikatakan meninggal dunia oleh vokalis band Seventeen, Ifan yang juga meramaikan panggung acara yang sama.
Seventeen didapuk menjadi bintang tamu sementara Aa Jimmy menjadi pembawa acara/ MC.
Ifan dalam pernyataannya dalam acaraBreaking News TV One mengatakan dirinya melihat langsung jenazah Aa Jimmy yang berada di tepi pantai.
“Saya lihat dengan mata kepala saya sendiri itu ada Aa Jimmy, kebetulan dia MC nya sama Ade Dora eks Timlo, Ade nya memang selamat, tapi Aa Jimmy-nya meninggal saya juga lihat jenazahnya di tepi pantai,” ujar Ifan.
Diberitakan dari Kompas.com Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memaparkan kronologi terjadinya peristiwa tsunami yang terjadi di Selat Sunda itu.
Pada Jumat (21/12/2018) sekitar pukul 13.51 WIB, BMKG sebelumnya telah mengumumkan erupsi gunung anak Krakatau dengan status level Waspada.
“Kemarin pukul 13.51 WIB pada tanggal 21 Desember Badan Geologi telah mengumumkan erupsi gunung anak Krakatau dan levelnya pada level Waspada,” kata Dwikorita.
Lalu pada Sabtu (22/12/2018), kata Dwikorita, BMKG mengeluarkan peringatan dini sekitar pukul 07.00 WIB akan potensi gelombang tinggi di sekitar perairan Selat Sunda.
“Diperkirakan (gelombang tinggi terjadi) kemarin tanggal 21 hingga nanti 25 Desember 2018. Ini peristiiwa beda tapi terjadi pada lokasi yang sama. Yang pertama erupsi Gunung Krakatau dan potensi gelombang tinggi,” katanya.
Menurut dia, sekitar pukul 09.00-11.00 WIB, tim BMKG ada yang sedang berada di perairan Selat Sunda melakukan uji coba instrumen.
“Di situ memang terverifikasi bahwa terjadi hujan lebat dengan gelombang dan angin kencang, karena itu tim kami segera kembali ke darat,” ujarnya.
Di satu sisi sejumlah tide gauge (alat pendeteksi tsunami) BMKG menunjukkan ada potensi kenaikan permukaan air di pantai sekitar Selat Sunda.
“Dan kami analisis, kami memerlukan waktu analisis apakah kenaikan air itu air pasang akibat fenomena atmosfer yang tadi ada gelombang tinggi? Jadi memang ada fase seperti itu. Namun ternyata setelah kami analisis lanjut gelombang itu merupakan gelombang tsunami,” kata dia, seperti dilansir tribunwow.com
Editor: Bangun Lubis