Listrik Mati Total, PLN Sebut Proses Normalisasi Bisa 5 Jam

MataPublik.co, JAKARTA – Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama PT PLN (Persero), Sripeni Inten Cahyani, menyampaikan permintaan maaf atas terputusnya aliran istrik secara massal di Banten, Jawa Barat, dan DKI Jakarta. Dia berjanji, pihaknya terus berupaya secara maksimal agar kondisi gelap gulita di wilayah-wilayah itu tidak berlangsung lama.
Dia mengungkapkan, PT PLN telah mengalirkan tegangan listrik ke Gardu Induk Tegangan Extra Tinggi (GITET) Balaraja pada pukul 17.30 WIB tadi. Aliran itu selanjutnya menuju ke PLTU Suralaya (Banten) agar dapat beroperasi secara bertahap mencapai kapasitas 2.800 mW.
Kemudian, pasokan listrik dari GITET Gandul (Depok, Jawa Barat) akan disalurkan ke PLTGU Muara Karang (Jakarta Utara) untuk memasok aliran listrik ke seluruh DKI Jakarta. Menurut dia, proses penormalan berlangsung bertahap hingga 3 jam untuk pulih secara keseluruhan.
Inten menambahkan, untuk normalisasi wilayah Banten dan Jawa Barat akan dipasok dari PLTU Suralaya. Dia berharap proses normalisasi tak sampai tengah malam ini. “Nah penormalan pelanggan memang masih lama, bisa 4-5 jam lagi. Mudah mudahan tidak lewat sampai pukul 00.00 ya. Kami berupaya seoptimal mungkin,” ujarnya saat konferensi pers di Jakarta, Ahad (4/8).
Pemadaman yang dialami pelanggan listrik di Jawa Barat, Jakarta dan Banten berawal dari gangguan beberapa kali pada Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi (SUTET) 500 kV Ungaran- Pemalang. “PLN telah melakukan upaya-upaya maksimal dan akan melakukan evaluasi internal untuk mencegah terulangnya kejadian hari ini,” katanya. (aij)