MataPublik.co, PALEMBANG – Mahasiswa merupakan salah satu penggerak perubahan dunia. Mahasiswa dinilai memiliki kreatifitas yang harus terus diasah. Oleh karena itu, selain menambah pengalaman, melalui event ini juga mahasiswa diharapkan bisa belajar dan terjun langsung dalam pembuatan suatu kegiatan atau acara.
Hal ini dibuktikan oleh Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, melalui Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP). Guna mendalami pengembangan ilmu praktik, mahasiswa ilmu komunikasi (ilkom) mengadakan sebuah event skala umum.
Hadir dengan kegiatan lomba islam melayu, bertemakan “Super Kids Coloring Competition Zapin Floor Pattern Dance Competition”, event tersebut melibatkan anak usia 3-6 tahun. Event ini bertujuan untuk kembali mengenalkan budaya melayu kepada masyarakat dan mahasiswa UIN sendiri.
Event ini dilaksanakan pada waktu pagi dan siang, dengan melombakan tari zapin dan lomba mewarnai. Muhammad Mifta Farid M.Ikom selaku Dosen Penanggung Jawab Ilmu Komunikasi UIN mengatakan, jika melalui event seperti ini diharapkan mahasiswa bisa membangkitkan kembali budaya melayu yang perlahan luntur.
“Kita tahu sekarang perkembangan modernisasi berpengaruh terhadap anak muda, baik budaya dan kebiasaan yang membuat budaya melayu asli Indonesia kian menghilang. Mangkanya kita memilih kegiatan perlombaan zapin, supaya tari tradisional tetap melekat sebagai budaya bangsa”jelasnya disela kegiatan di lapangan basket UIN Raden Fatah Palembang, Senin, (5/11/18).
Sementara event tersebut juga turut mempengaruhi penilaian terhadap mahasiswa sebagai penentu ujian akhir semester di mata kuliah Manajemen Event Organizer. Disampaikan langsung oleh Muhammad Syafril sebagai Ketua Pelaksana, event tersebut akan dinilai dengan banyak kriteria.
“Selain zapin ada lomba mewarnai juga tadi pagi, tapi untuk anak kecil, jadi semua kegiatan hari ini akan dinilai sebagai nilai ujian kami. Kategori penilaian dilihat dari pembuatan proposal, konsep acara, pengaruh penonton dan bagaimana promosi kami kepada masyarakat umum untuk turut serta,” katanya.
Lebih jauh lagi, Syafril juga menjelaskan jika rangkaian acara tersebut berasal dari saran dan masukan dari dosen.
Kemudian untuk pendaftaran, beberapa peserta ada yang mendaftar pribadi dan ada juga yang mendaftar berdasarkan instansi. Sebanyak 6 peserta kategori tari zapin dan 19 peserta mewarnai ikut berpartisipasi dalam perlombaan.
Sanggar Jasmin sebagai salah satu peserta tari zapin menambahkan persiapan untuk ikut lomba ini memerlukan waktu selama 1 bulan, upaya meningkatkan penampilan maksimal, dan kembali meraih juara.
Cut yang merupakan salah satu anggota dari Sanggar Jasmin mengungkapkan jika dirinya dan teman-temannya merasa gugup pada saat tampil.
“Sanggar kami di Demang Raya 6 Palembang, selalu gugup kalo mau ikut lomba, untuk persiapan pasti harus maksimal, berlatih sekita 1 bulan. Alhamdulillah raihan juara terakhir, di carnaval pesona lokal di BKB (Benteng Kuto Besak) mendapat juara tiga besar,” tutupnya. (iuy)
Reporter : Siti Umnah