Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad Cetak Rekor Baru
Najib dengan BN dan partai utamanya Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) sendiri telah mendominasi politik Malaysia sejak 1957. Namun koalisi yang dulunya kuat kini telah mengalami penurunan popularitas dalam beberapa tahun terakhir.
MataPublik.co, KUALA LUMPUR — Mantan perdana menteri Malaysia Mahathir Mohamad mencetak rekor baru dengan meraih 119 kursi di perhitungan pemilihan umum (pemilu) sementara. Komisi Pemilihan Umum sendiri menyebut perolehan Mahathir telah melampaui batas 112 kursi untuk membentuk sebuah pemerintahan.
Mahathir sendiri kini telah berusia 92 tahun mengalahkan koalisi pejawat Najib Razak yang tercatat meraih 78 kursi parlemen. “Kami tidak mencari balas dendam. Kami ingin memulihkan supremasi hukum,” uajr Mahathir, Kamis (10/5).
Suara kritik yang menyatakan pemilu kali ini tidak bebas dan adil dibalas Mahatir dengan menyatakan koalisi Pakatan Harapan (PH) yang diusungnya telah cukup untuk mengamankan kemenangan dan Barisan Nasional (BN) milik Najib Razak tidak mampu untuk mengejar mereka.
Najib dengan BN dan partai utamanya Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) sendiri telah mendominasi politik Malaysia sejak 1957. Namun koalisi yang dulunya kuat kini telah mengalami penurunan popularitas dalam beberapa tahun terakhir.
Pada pemilihan sebelumnya pada 2013, pihak oposisi mampu memenangkan suara populer namun gagal memenangkan kursi parlemen untuk membentuk sebuah pertahanan. Bahkan pemimpin oposisi Anwar Ibrahim dijatuhi hukuman lima tahun penjara atas tuduhan sodomi.
Seperti dinukil dalam laman Republika.co.id,Mahathir sendiri pernah menjadi bagian dari BN dan mentor bagi Najib. Namun pada 2016 ia memutuskan untuk berpisah dan membentuk kelompoknya sendiri.
Para pemilih di Malaysia dituntut untuk memilih 222 anggota parlemen dan anggota dewan di 12 negara bagian. Malaysia menggunakan sistem pemilu pertama di masa lalu pascapemilu. Partai yang mendapat kursi terbanyak disebut menang meskipun ia tidak memenangkan suara terpopuler.