PALEMBANG

Mawardi Yahya : Dana Desa Membuat Jarak Masyarakat dengan Kades

MataPublik.co, PALEMBANG – Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H. Mawardi Yahya membuka Rapat Kordinasi Program Inovasi Desa (PID) Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2019, bertempat di Hotel Swarna Dwipa (08/04/2019).

Rapat koordinasi ini sesuai dengan Surat Direktur Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa Nomor: 360/PMD.04.01/11/2019 Tanggal 27 Februari 2019 mengenai Panduan Teknis Rakor Provinsi dan Rakor TIK Program Inovasi Desa. Kemudian sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Sumatera Selatan Nomor 516/KPTS/DPMD/2019.

Menurut Wakil Gubernur Sumsel H. Mawardi Yahya diadakannya Rakor PID dan P3MD ini dikarenakan belum tercapainya sasaran yang diinginkan. Pemerintah Republik Indonesia dalam mengurangi kemiskinan masyarakat yang ada di desa, mengingat triliunan uang digelontorkan oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia ke Seluruh Indonesia terkhusus Provinsi Sumatera Selatan.

Lihat Juga  BUMD Harus Dikelola Secara Profesional

“Dana desa ini sudah ada sejak beberapa tahun lalu. Tetapi di dalamnya ada tujuan yang belum tepat sasaran,” ujar Mawardi.

Lebih lanjut ia mengatakan, sejatinya tujuan pemerintah pusat memberikan bantuan dana desa Rp 1 miliar tiap desa untuk menyejahterakan masyarakat desa, sekaligus pemberdayaan ekonomi pedesaan.

Namun faktanya justru selama ini dana desa ini tidak berdampak memberikan kesejahteraan masyarakat melainkan membuat jarak antara masyarakat dengan kepala desa.

“Selama ini dana desa kebanyakan dipergunakan untuk pekerjaan fisik, seperti pembagunan jalan setapak. Artinya apa yang diharapkan pemerintah pusat dengan menggelontorkan dana triliuan selama tiga tahun terakhir tidak tepat sasaran,” katanya.

Menurut Mawardi, dari tahun ke tahun dana desa belum memberikan pergerakan ekonomi di sektor ril di desa. Untuk itu dia berharap pendampingan dana desa bisa membantu meningkatkan ekonomi di setiap desa.

Harapanya bantuan Dana Desa bisa benar-benar dimanfaatkan dan bisa memberikan dampak yang nyata untuk masyarakat Sumsel.

“Harapanya bisa mencari inovasi-inovasi desa supaya bisa mengerakan ekonomi desa seperti melalui Bumdes dan lain-lain. Karena selama ini masih jauh dari harapan. Dalam juga program ini diharapkan bisa dikontorl oleh para pendamping,” katanya.

Lihat Juga  Wawako Minta PD Pasar Pasang Plang Tertib Retribusi Sewa

Sementara itu Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Sumsel, Yusnis mengatakan, dana desa diperuntukan untuk dua hal yaitu infrastruktur dan pemberdayaan.Tapi tidak dibatasi apa itu infrastruktur dan pemberdayaannya.

“Untuk tenga pendamping desa tidak hanya khusus tentang dana desa tapi keseluruhan. Dan kita ada 1332 orang tenaga pendamping yang dididik secara berkala,” ujarnya.

Ia pun menambahkan, program pembangunan masyarakat ada program inovasi desa. Supaya masing-masing desa bisa berinovasi dan bisa mencontoh inovasi yang ada di desa-desa yang ada di Indonesia. (rel)

 

 

 

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button