Medco E&P Gelar Pelatihan Olahan Pangan Berbahan Kelor
SEKAYU – Beberapa tahun terakhir, daun kelor kian diminati masyarakat. Daun Kelor diketahui memiliki banyak manfaat kandungan gizi dibanding daun dari tanaman lain.
Berdasarkan hasil penelitian, daun kelor banyak mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, saponin, tannin dan juga senyawa fenolik lain yang berpotensi sebagai antioksidan bahkan juga sebagai antibakteri.
Daun Kelor memiliki senyawa bernutrisi tinggi yang juga dapat memungkinkan digunakan sebagai berbagai diversifikasi produk pangan bahkan sebagai minuman fungsional instan.
PT Medco E&P Rimau ikut membantu kegiatan PKK di Kabupaten Musi Banyuasin untuk mengembangkan usaha budidaya keloril sebagai produk unggulan.
“Kita berupaya pengembangan kelor menjadi olahan pangan dan melalui pelatihan ini diharapkan muncul ide-ide untuk mengembangkan beragam produk olahan kelor menjadi pangan yang bernilai ekonomis” jelas Novita Ambarsari selaku Officer of Community Enhancement PT Medco E&P Rimau mewakili Manager Community Relation & Enhancement, Hirmawan Eko Prabowo saat Pelatihan Olahan Pangan Berbahan Kelor oleh SKK Migas – KKKS PT Medco E&P Rimau bersama PKK Kecamatan Lais, (11/1/2022).
“Memberikan pemahaman kepada peserta kandungan dan zat yang terdapat dalam kelor, manfaat dan khasiatnya sekaligus memberikan pelatihan pengolahan daun kelor menjadi olahan pangan,” jelasnya.
Sementara, Ketua TP PKK Kecamatan Lais, Susriarti SSTP MSi dalam kesempatan itu mengucapkan terima kasih kepada PT Medco E&P yang telah mendukung kegiatan PKK Kecamatan Lais.
“Ucapkan terima kasih kepada PT Medco E&P yang telah mensupport, khususnya kegiatan pemberdayaan masyarakat berupa pengelolahan pangan berbahan kelor,” ungkapnya.
Susriarti menambahkan, kegiatan TP PKK Kecamatan Lais pada 2021 adalah membahas mengenai program kerja yang difokuskan pada kelorisasi.
“Tahun 2022 tetap program kerja kita fokus pada kelorisasi. Artinya, produk yang menggunakan bahan baku daun kelor,” imbuhnya.
Ketua TP PKK Kecamatan Lais ini juga mengharapkan, agar di setiap desa mempunyai produk unggulan terutama yang berbahan baku daun kelor.
“Saya minta satu desa satu produk andalan dan satu rumah satu batang kelor,” pungkasnya. (dnn)