Median Mencatat Selisih Elektabilitas Jokowi-Prabowo Kian Tipis
MataPublik.co, JAKARTA – Lembaga Media Survei Nasional (Median) mencatat selisih elektabilitas pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno relatif menipis jelang Pilpres 2019.
Peneliti Median, Rico Marbun menyatakan selisih elektabilitas keduanya hanya berjarak 9,2 persen atau berkisar 1 digit pada hasil survei yang dilakukan pada 6-15 Januari 2019.
“Jadi memasuki bulan Januari, selisih suara paslon 01 dan 02 sudah memasuki sigle digit atau selisih satu digit dengan gapnya kurang lebih 9,2 persen,” kata Rico di kawasan Jakarta Pusat, Senin (21/1).
Rico menyatakan elektabilitas itu berdasarkan pertanyaan: jika pemilihan presiden dilakukan saat ini, siapakah yang Anda pilih menjadi Presiden dan wakil presiden RI?
Meski selisih 1 digit, elektabilitas Jokowi-Ma’ruf masih berada di posisi pertama dengan angka 47,9 persen mengalahkan pasangan Prabowo-Sandi 38,7 persen. Sedangkan yang belum menentukan pilihan sebesar 13,4 persen.
Selain itu, Rico menyebut pertumbuhan suara pasangan Jokowi-Ma’ruf di survei kali ini relatif stagnan ketimbang pasangan Prabowo-Sandi.
Ia menunjukkan survei yang dilakukan Median pada November 2018, pasangan Jokowi-Ma’ruf memperoleh 47,7 persen suara.
“Sekarang Januari 47,9 persen, hanya naik 0,2 persen. Relatif stagnan,” kata dia.
ico menyatakan kondisi itu berbanding terbalik dengan pasangan Prabowo-Sandi. Ia menilai elektabilitas pasangan itu terus tumbuh dibandingkan survei pada November 2018 meski relatif lambat.
“Prabowo-Sandiaga dulu [survei] November 2018 meraih 35,5 persen. Sekarang naik 38,7 persen. Jadi bisa dilihat naik selisih 3,2 persen,” kata dia.
Rico pun membeberkan tingkat kepuasan publik kepada Presiden Jokowi yang berada di level sedang menjadi penyebab alasan elektabilitas Jokowi-Ma’ruf relatif stagnan.
Ia merinci bahwa tingkat kepuasan publik pada survei kali ini hanya diangka 51,9 persen sedangkan tidak puas berada di angka 41,15 persen.
“Angka kepuasannya [Jokowi] itu tak rendah, tapi tak tinggi. Kalau kita lihat petahana-petahana yang ikut pilkada itu tingkat kepuasannya berada di 60-70 persen,” kata dia.
Rico merinci keberhasilan utama pemerintahan Jokowi masih di seputar pembangunan infrastruktur (24,8 persen) kesehatan gratis (6,0 persen) dan bantuan desa (5,9 persen).
Selain itu, Rico merinci kekurangan pemerintah masih seputar ekonomi dan kemiskinan (14,4 persen), harga-harga mahal (10,1 persen) dan lapangan pekerjaan (6,4 persen).
Survei Median ini memakai jawaban dari 1.500 responden yang tersebar di semua provinsi. Margin of error dari sampel mereka sekitar 2,5 persen. Metodologi yang digunakan adalah multistage random sampling dan proporsional.
Sementara survei yang dilakukan lembaga lain, Charta Politika Indonesia pada Desember 2018 menyebutkan Jokowi-Ma’ruf juga masih unggul dengan perolehan suara 53,2 persen. Sementara Prabowo-Sandi memperoleh 34,1 persen.
Lembaga survei lainnya, LSI Denny JA mencatat elektabilitas Jokowi-Ma’ruf sebesar 54,2 persen, sedangkan Prabowo-Sandi mendapat 30,6 persen. Survei dilakukan untuk melihat efek elektoral pasca-reuni 212 pada 2 Desember 2018.