MataPublik.co, PALEMBANG – Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2018 Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang digelar hari ini, senin (13/08/18).
Tema yang diangkat dalam kegiatan PBAK adalah ‘Mewujudkan mahasiswa Nasionalis, Kreatif, Religius, dan Intelektual (NKRI) dalam rangka menyongsong bonus demografi.’
Kegiatan ini dibuka oleh Rektor UIN Raden Fatah Palembang (Prof. Drs. H.M. Sirozi, M.A., Ph.D.) dan dihadiri oleh Prof. Dr. Edwar Juliarta (Staf Ahli adm. Umum) mnewakili Gubernbur Sumatera Selatan, Kapolda Sumsel (Irjenpol Drs. Zulkarnain Adinegara), Letkol Inf. Iskandar (Wakil Asisten Teritorial) mewakili Pangdam II Sriwijaya, wakil Rektor II (Dr. Zainal Berlian, SH., MM., D.B.A.), dan Wakil Rektor III (Dr. Rr. Rina Antasari, SH., M.Hum), Kepala Biro AAKK (Mirwan Fasta, S.Ag., M.Si.), Para Dekan dan Wakil dekan III, Presiden Mhs, Ketua DEMA dan SEMA UIN RF Plg, serta tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Muhammad Sirozi menyampaikan bahwa 4.325 Maba yang mengikuti kegiatan PBAK NKRI 2018 ini adalah orang-orang pilihan dari 43.500 pendaftar yang ingin menjadi mahasiswa di UIN RAFAH Palembang.
Maka dari itu kalian harus benar memanfaatkan kesempatan ini dan utamakan studi dan tentu boleh diimbangi dengan kegiatan tambahan lainnya, bukan malah sebaliknya ujar Sirozi.
Namun dalam pelaksanaan PBAK 2018 banyak tersebar isu pungutan liar (pungli) yang dilakukan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab.
Menanggapi hal ini Nirwan Fasta, S.AG, M.SI selaku kepala Biro AAKK mengatakan bahwa kegiatan PBAK NKRI 2018 biayanya sudah diakomodir ketika mereka registrasi UKT pertama.
“Pembiayaan ini sudah terakomodasi untuk aktivitas belanja barang, sewa, karyawan. Termasuk konsumsi pada hari pelaksanaan yaitu pada hari ini, besok, dan lusa,” ujarnya.
Mirwan Fasta juga mengatakan jika memang dilapangan terbukti adanya pungli, maka pihaknya akan mendalami kasus tersebut baik dari sumber dan nominalnya.
Dalam pelaksanaan PBAK ini juga mirwan fasta menegaskan jika pihaknya sudah menyiapkan segala keperluan dari peserta PBAK mulai dari konsumsi kesehatan juga kaos yg akan dibagikan kepada para peserta.
Dirinya juga menegaskan jika kalaupun ada biaya lain diluar biaya yg sudah diakomodir dari kampus, bisa dipastikan itu hanya kreativitas dari mahasiswa.
“Contohnya mereka patungan untuk uang makan, itu tidak ada unsur paksaan apalagi sampai mengncam tidak akan diberikan sertifikat misalnya, itu tidak dibenarkan.” ujarnya.
Mirwan fastan juga menjelaskan bahwa PBAK NKRI ini tidak akan ada senioritas apalagi unsur kekerasan sehingga diharapkan pelaksanaan PBAK ini berjalan dengan kondusif dan efisien waktu. (ade)
Reporter: Adetia Purwaningsih
Editor: Bangun Lubis