MataPublik.co, PALEMBANG – Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, Universitas Tamansiswa Palembang menggelar dialog kepahlawanan dengan tema “Nilai-Nilai Kepahlawanan Merupakan Sumber Kekuatan Pemersatu Bangsa”, Rabu, 14 November 2018.
Acara yang diselenggarakan di Gedung Dharma Wanita Sriwijaya Jalan Rajawali Palembang tersebut, menghadirkan beberapa narasumber, yaitu Rektor Universitas Tamansiswa Palembang Drs. H. Joko Siswanto, MSi. Pasi Komsos Siterrem 044 Gapo Mayor Inf A Zahron S. Sos Dosen Sejarah Universitas Sriwijaya Dr Retno Susanti MHum.
Menurut Joko Siswanto, kegiatan dialog ini merupakan salah satu bentuk untuk menghargai semua jasa pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Apapun bentuk kegiatannya, baik itu diskusi, dialog, seminar, upacara bendera, ziarah ke taman makam pahlawan, dan lain sebagainya.
“Kita harapkan, akan mampu menjadi motivasi bagi generasi penerus bangsa untuk bisa mengikuti jejak pahlawan dalam berjuang mewujudkan cita-cita bangsa.
Walaupun sebenarnya, bentuk perjuangan di era saat ini tentunya sangat berbeda ketika masa-masa kemerdekaan,”ucap Rektor Tamansiswa Palembang.
Selain itu, dikatakannya ada beberapa hal yang menjadi permasalahan terbesar yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini.
“Sikap intoleransi dan penyebaran berita bohong, fitnah atau hoax menjadi ancaman serius yang bisa merusak keharmonisan, persatuan dan kesatuan bangsa,”terang mantan komisioner KPU Sumsel ini.
Sementara itu, Pasi Komsos Siterrem 044 Garuda Dempo Mayor Inf A Zahron S.Sos, menilai sangat penting menjaga warisan hasil perjuangan pahlawan. Segala bentuk jerih payah perjuangan pahlawan kita, harus jaga dan pelihara. Khususnya persatuan dan kesatuan RI, selalu mencintai tanah air, saling menghormati dan menghargai keberagaman budaya dan segala perbedaan. “Jangan sampai mudah diadu domba sehingga menjadi bangsa yang terpecah belah,”imbaunya dengan tegas.
Senada dengan dua narasumber sebelumnya, Retno Susanti menambahkan dalam kehidupan sekarang ini semua orang dapat menjadi sosok pahlawan.
“Pahlawan itu dapat diartikan secara luas, selagi di dalam dirinya mempunyai nilai-nilai kepahlawanan, dengan mencintai tanah air, secara gagah berani, disiplin, kerja keras, dan pantang menyerah, serta rela berkorban untuk menyumbangkan apapun yang dia punya (tenaga, harta, pikiran, kemampuan dan keahliannya) demi kepentingan orang lain, masyarakat, bangsa dan negara,”tandasnya.
Selain menggelar dialog kepahlawanan, Universitas Tamansiswa Palembang juga memberikan hadiah bagi pemenang lomba karya sastra puisi 2018, yang diikuti oleh siswa SMA/SMK/Sederajat se-Sumsel. (dudin)