Nyali Ciut, Malaysia Lanjutkan Kerjasama dengan China
MataPublik.co, MALAYSIA – Awalnya garang entah mengapa Malaysia akan melanjutkan kembali proyek transportasi dan properti yang didukung China. Proyek yang tergabung dalam jalur sutra tersebut menghabiskan US$ 34 miliar (sekitar Rp 476 triliun).
Proyek ini sempat dihentikan pada 2017 meski akan berkontribusi menggerakkan infrastruktur global dari China. Proyek terdiri dari pembangunan Bandar Malaysia yang bernilai 140 miliar ringgit (US$ 34 miliar) di Kuala Lumpur.
“Proyek ini diperkirakan mendatangkan bantuan lembaga keuangan dan perusahaan dan akan menjadi pertukaran untuk sejumlah jalur kereta api,” kata pernyataan dari kantor Perdana Menteri Mahathir Mohamad. “Ada beberapa perubahan pada rencana semula, termasuk 10 ribu unit perumahan yang terjangkau dan Taman Rakyat,” katanya.
Proyek ini awalnya diluncurkan pada 2011 di bawah pemerintahan mantan pemimpin Najib Razak, tetapi ditinggalkan pada tahun 2017 selama pemerintahannya karena perselisihan tentang pembayaran.
Najib kehilangan kekuasaan pada pemilihan bersejarah tahun lalu. Sejak itu Najib tertekan puluhan tuduhan atas dugaan berperan menjarah dana negara 1MDB. Proyek Bandar Malaysia pada awalnya didukung dana negara yang dilanda skandal, tetapi saham utama kemudian dijual ke perusahaan patungan antara perusahaan Malaysia dan perusahaan milik negara, China Railway Engineering Corp.
Proyek ini akan dilanjutkan dengan kontraktor yang sama, yang memiliki 60 persen saham. Pemerintah memiliki saham sisanya. Bandar Malaysia dan jalur kereta api yang dihidupkan kembali, akan membentang dari pantai timur ke barat Malaysia.
“Pembangunan harus dilihat dalam konteks yang lebih besar dalam membina dan mempererat hubungan bilateral jangka panjang antara Malaysia dan China,” kata pernyataan itu. “Proyek-proyek itu akan menjadi kontribusi yang signifikan bagi jalur sutra yang diharapkan dan dapat dimanfaatkan oleh Malaysia.”
Mahathir akan bergabung dengan para pemimpin dunia lainnya pada pertemuan puncak yang berfokus pada penggerak infrastruktur Jalur Sutra di Beijing pekan depan. Program senilai US$ 1 triliun ini mencakup proyek-proyek maritim, kereta api, dan jalan di Asia, Afrika, dan Eropa.
Ketegangan kedua negara melonjak sejak Najib, sekutu dekat Beijing, kehilangan kekuasaan. Mahathir menangguhkan serangkaian proyek yang dibiayai China di tengah kekhawatiran ketentuan tidak adil bagi Malaysia, khususnya dalam pembayaran utang. (kjh)