Pakar Kesehatan Sebut Indonesia Belum Siap Terapkan New Normal
JAKARTA – Pakar kesehatan dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Mouhammad Bigwanto, menilai Indonesia masih terlalu dini menerapkan new normal atau tatanan normal baru ditengah pandemi Covid-19. Ia menilai Indonesia belum memenuhi syarat penerapan new normal dari organisasi kesehatan dunia (WHO).
“Ketika kita ingin beranjak ke new normal, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sesuai dengan arahan Who yang sebenarnya kita belum pada tahap tersebut,” kata Bogwanto dalam keterangannya, Ahad (7/6).
Menurut dia, salah satu syarat WHO yang belum terpenuhi adalah transmisi alias penyebaran kasus Ccovid-19 yang belum menunjukkan penurunan grafik yang signifikan. Selain itu, kapasitas sistem kesehatan dalam melakukan tes pelacakan hingga isolassi kasus belum terpenuhi memadai.
“Syarat yang belum dipenuhi di antaranya, transmisi mampu terkontrol dan itu masih jauh. Kapasitass sistem yang mampu TTTI (test, trace, treat, isolate) pada tiap kasus fasilitasnya belum memadai,” ucap dia.
Tak hanya itu, pelaksanaan tindak pencegahan penyebaran virus di tempat umum jika dibuka kembali saat new normal. Pencegahan tak hanya menyiapkan protokol tapi pelaksanaan juga harus disertai pengawasan. Hal itu belum lagi jika melihat fakta di lapangan, edukasi new normal di tengah masyarakat belum maksimal.
“Preventive measures di tempat-tempat umum seperti sekolah, tempat kerja, dan sebagainya. Bukan Cuma bagi-bagi protokol, enforcement-nya bagaimana. Kemudian masyarakat harus teredukasi, terlibat, dan berdaya dalam menghadapi Covid-19 ini, jadi mampu untuk menjalankan norma-norma baru,” ucap dia. (sst)