MataPublik.co, PALEMBANG – Palembang belakangan ini diselimuti oleh kabut asap yang kian tebal, hal ini membuat wali siswa merasa cemas ketika anak mereka harus pergi ke sekolah di pagi hari.
Data BMKG pada hari Jumat, memberikan gambaran bahwa partikel udara di Palembang mencapai 235.85 m3 sementara batas konsentrasi polusi udara yang diperbolehkan yakni 150 m3.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Sumsel Drs. H. Widodo M.Pd menyarankan pihak sekolah untuk menerapakan sistem pembelajaran jarak jauh atau sistem E-Learning.
“Apabila keadaan itu sudah membahayakan kesehatan siswa maka saya minta sekolah supaya segera melaksanakan pembelajaran menggunakan sistem IT dengan metode belajar jarak jauh,” ungkapnya, Jumat, (5/10/18).
Ia berkeyakinan guru SMA/SMK pasti mampu melaksanakan hal tersebut, karena selain sudah melek teknologi, guru dan siswa juga rata-rata telah memiliki gadget yang siap digunakan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) mengajar menggunakan IT.
“Begitupun siswa SMA/SMK, saya juga sangat yakin siswa akan menikmati KBM dengan internet. Keyakinan ini didasarkan bahwa kesiapan UNBK di Sumsel yang maju pesat perkembangannya dari waktu ke waktu,” tambahnya.
Sementara itu Meylinda (48) salah satu orangtua siswa mengatakan, dirinya selama dua hari belakangan ini merasakan kabut asap yang tebal ketika mengantarkan anaknya ke sekolah.
“Semoga nanti ada kebijakan dari Dinas Pendidikan untuk mengulur jam masuk sekolah, supaya anak-anak tidak mengalami sakit karena terlalu banyak menghisap kabut asap di pagi hari,” harapnya. (iuy)
Reporter : Siti Umnah