INTERNATIONAL

Pejabat Iran Akui Telah Menembak Pesawat B-737 Milik Ukraina

MataPublik.co, Teheran – Teki-teki penyebab jatuhnya pesawat Ukraine International Airlines (UIA) di Iran terjawab sudah. Angkatan Bersenjata Iran akhirnya mengakui telah menembak pesawat B-737-800 di Iran. Menurut pejabat militer Iran, pesawat yang terbang dari Teheran ke Kiev (Ukraina) dan membawa 176 penumpang (9 di antaranya kru) itu tak sengaja tertembak. “Ada human error,” kata pejabat militer tersebut, Sabtu (11/1).

Pengakuan ini membantah keterangan pejabat Iran sebelumnya. Kala itu, sang pejabat menuturkan, bahwa pesawat UIA jatuh karena ada kegagalan mesin yang bersifat fatal pada ketinggian 2.400 m. Namun, dalam citra satelit milik Amerika Serikat (AS) terekam adanya peluru kendali yang secara tidak sengaja menembus pesawat yang baru lepas landas tersebut.

Lihat Juga  Puncaki Klasemen, Brasil Menang Meyakinkan Atas Serbia

Pejabat AS itu yakin benar atas laporan citra satelit mereka. Semula tuduhan itu langsung ditolak para petinggi Iran. Namun, akhirnya fakta itu tak lagi dibantah.

Pejabat Iran berdalih, penembakan peluru kendali itu terjadi karena kesalahan deteksi. Alat telekomunikasi milik Iran memberi sinyal ada pesawat musuh. Maka, peluru kendali pun diluncurkan ke pesawat milik maskapai yang berdiri tahun 1992 dan armadanya selama ini belum pernah mengalami kecelakaan.

Lihat Juga  Bawa Tenaga Medis, Pesawat Lionair Jatuh dan Terbakar di Filipina

Waktu itu, pesawat UIA baru sekitar dua menit mengudara dari Bandara Imam Khomeini di Teheran pada Rabu (8/1) pagi. Tiba-tiba pesawat itu tak bisa mengirimkan sinyal dan terbakar sebelum akhirnya jatuh. Seluruh penumpang (176 orang, termasuk 9 awak pesawat)) tewas. Pesawat hancur berkeping-keping.

Penumpang pesawat itu sebanyak 82 orang warga Iran, 63 warga Kanada, 11 warga Ukraina, dan 10 warga Swedia. Kemudian 4 warga Afghanistan, dan masing-masing tiga orang warga Jerman dan Inggris.  (berbagai sumber/AS)

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker