PLN Berinovasi Gunakan Serbuk Kayu untuk Menghasilkan Energi Listrik
Berkomitmen mendukung pencapaian target nol emisi karbon 2060, PLN UIKSBS launching Cofiring

PALEMBANG – PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Selatan (UIKSBS) sebagai pengelola pembangkit di 5 (Lima) Provinsi selalu berinovasi agar masyakarat di Sumatera terus menikmati keandalan listrik.
Hal ini sebagai wujud mendukung PLN UIKSBS terhadap pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang sedang digadangkan Pemerintah. Nah pada 24 Agustus 2021 tepat dihari ulang tahun ke 17 PLN UIKSBS melaunching Cofiring (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) PLTU Bukit Asam.
Cofiring merupakan pembakaran dua jenis bahan yang berbeda secara bersamaan. PLTU Bukit Asam yang setiap harinya menggunakan Batu Bara sebagai bahan bakar utama, saat ini di kombinasikan dengan serbuk kayu untuk menghasilkan produksi listrik sehingga dapat mengurangi pemakaian batubara. Salah satu keuntungan dari pembakaran bersama adalah lebih murah, lebih ramah lingkungan dan tentunya aman untuk peralatan pembangkit.
Rangkaian acara launchingnya Cofiring PLTU Bukit Asam digelar secara Virtual dan didukung penuh oleh PT PLN (Persero) Kantor Pusat yang dihadiri oleh Jajaran Direksi, General Manager PLN UIKSBS, Djoko Mulyono, dan MUP UPK Bukit Asam, Abdi’ Nafi.
Dalam sambutannya, Djoko Mulyono menyampaikan dengan adanya cofiring maka dapat mereduksi emisi dari PLTU Bukit Asam serta menekan angka Biaya Pokok Produksi (BPP).
“Sebanyak tiga persen Cofiring di PLTU Bukit Asam dapat mengurangi BPP dan tentunya akan semakin kompetitif harganya sekaligus dapat mereduksi emisi PLTU,”. tutur Djoko Mulyono.
Pada kesempatan yang sama EVP Pembangkit & EBT Regional Sumatera Kalimantan, Bambang Iswanto mengungkapkan potensi yang luar biasa dari pemanfaatan cofiring maka tetap mampu menghasilkan ratusan megawatt.
“Dengan adanya Cofiring ini kita mampu memanfaatkan sekitar lima persen dari energi fosil, kita gantikan dengan biomass maka dengan cepat dapat menambah bauran energi sebesar 130 Megawatt. Ini merupakan potensi yang sangat luar biasa,”. ujar Bambang Iswanto
Di akhir acara Direktur Regional Sumatera Kalimantan,. M. Ikbal Nur mengatakan bahwa bauran energi yang bersumber biomass yang belum termanfaatkan dipasaran agar bisa menjadi energi listrik.
Hal yang luar biasa dari Cofiring adalah potensi penurunan BPP sekitar Rp. 18 per kWh dan emisi karbon turun, kedepannya kita harus berkomitmen biomass yang belum termanfaatkan dipasaran agar bisa masuk ke PLTU Bukit Asam untuk dimanfaatkan menjadi energi listrik,” kata M. Ikbal Nur.
Dengan launchingnya cofiring PLTU Bukit Asam sebagai pilot project pembangkitan di regional Sumatera, diharapkan PLN UIKSBS dapat memanfaatkan limbah biomassa seperti serbuk kayu sehingga dapat menekan angka emisi karbon. Selain itu PLN UIKSBS turut serta mengurangi pemakaian energi yang berbahan dasar fosil yang mana energi tersebut merupakan energi yang tidak dapat diperbaharui. (rel)