LIFESTYLE

PLN Gandeng Komunitas Peduli Lingkungan atasi Masalah Lingkungan di Kabupaten Kepahiang

KEPAHIANG – Permasalahan sampah menjadi permasalahan yang pelik, semakin hari semakin bertambah volume sampah sedangkan ketersediaan lahan tempa pembuangan sampah semakin terbatas. Sampah yang menumpuk menjadi permasalahan lingkungan, terutama dari segi pencemaran udara dikarenakan bau sampah yang mengandung gas metana.

Melihat kodisi tersebut, PLN menginisiasi Kerjasama dengan Komunitas Peduli Lingkungan Humus Rejang Rekayasa Dekompos (KPL- HRRD). Melalui PLN Peduli, PLN berkolaborasi untuk mengelola Bank Sampah dan Rumah Kompos sebagai solusi pengelolaan sampah di lingkungan rumah tangga yang berada di Kabupaten Kepahiang.

Manager UPDK Bengkulu, I Nyoman Buda, melalui Manager Bagian Keuangan dan Umum, Pirwan, menyerahkan bantuan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) kepada penerima manfaat kelompok Humus Rejang Rekayasa Dekompos (HRRD). Bantuan sebesar Rp. 60 juta diterima langsung oleh Ketua Kelompok Humus Rejang Rekayasa Dekompos, Revo TS Guntoro.

Lihat Juga  Siap Pimpin Transisi Energi, Dirut PLN Beberkan Jurus Capai Net Zero Emission 2060

“Kolaborasi PLN dan Komunitas Peduli Lingkungan Humus Rejang Rekayasa Dekompos (KPL – HRRD) diharapkan dapat menjadi pemecahan masalah lingkungan terutama Sampah yang ada di Kabupaten Kepahiang dan dapat memberdayakan masyarakat dalam pengelolaan sampah organik menjadi bernilai ekonomis dan menambah pendapatan masyarakat yang ada di Kabupaten Kepahiang,” ungkap Nyoman.

Hidayattullah Sjahid yang merupakan pendiri Bank Sampah dan Rumah Kompos (HRRD) menjelaskan dari beberapa survei persentase sampah bahan organik 50-60% sedang sampah anorganik 40-50%. Sistem pengomposan disertai dengan Bank Sampah dengan program 3R (Reuse, Reduse dan Recycle) merupakan salah satu alternatif pemecahan masalah sampah yang ada di Kabupaten Kepahiang.

“Semoga Bank Sampah dan Rumah Kompos HRRD dapat menjadi tempat edukasi masyarakat dalam pengelolaan sampah organik yang menjadi salah satu masalah lingkungan yang ada di Kabupaten Kepahiang,” ujar Hidayatullah.

Lihat Juga  Gayung Bersambut Reborn Kembali Tayang di TVRI Sumsel

Bantuan TJSL tersebut akan digunakan untuk Sosialisasi dan pelatihan pengelolaan sampah, penambahan drum produksi Pupuk Organik Cair, timbangan digital dan mobil transportasi sampah.

Bank Sampah dan Rumah Kompos HRRD mempunyai sasaran untuk menampung dan memproses sampah organik maupun anorganik dari warga kelurahan/desa yang terdapat di Kabupaten kepahiang, yang bertujuan memberdayakan masyarakat di kabupaten Kepahiang.

Selain itu Bank Sampah dan Rumah Kompos HRRD akan memanfaatkan sampah organik menjadi pupuk organik dan kompos, menjadi pusat pembelajaran warga masyarakat dalam pemanfaatan limbah menjadi pupuk dan kompos, menambah pendapatan masyarakat serta menjadi salah satu alternative dalam mengatasi persoalan sampah di Kabupaten Kepahiang. (dnn)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker