POLITIK

Pomi Wijaya Dirikan Rumah Aspirasi Alat Ukur Peduli Aspirasi Rakyat

PALEMBANG – Menarik memang ketika mencermati keberadaan rumah aspirasi yang disiapkan oleh salah seorang anggota DPRD kota Palembang saudara Pomi Wijaya. Hal tersebut karena memang tidak banyak anggota DPRD yang paham urgensi rumah aspirasi tersebut.

Setidaknya keberadaan rumah aspirasi tersebut dapat dijadikan alat ukur bahwa anggota DPRD dimaksud betul-betul memiliki sense of belonging atau rasa memiliki terhadap kota Palembang dan konstituen yang diwakilinya sehingga tidak heran ketika pada akhirnya membentuk sense of crisis atau peduli terhadap suara yang diwakilinya.

Ditengah padatnya aktivitas beliau sebagai legislator, sudah barang tentu tidak memungkinkan bagi beliau untuk dapat bertemu ataupun menemui seluruh konstituen di dapilnya, baik dalam rangka menampung keluh kesah sekaligus permintaan ataupun harapan konstituennya.

Karenanya keberadaan rumah aspirasi tersebut menjadi strategis terutama dalam menjembatani komunikasi antara wakil dan rakyat yang diwakilinya.

Selama rumah aspirasi berdiri, Pomi mengakui banyak menampung aspirasi warga dari berbagai kalangan. Termasuk keperluan masyarakat mulai dari bidang pendidikan, infrastruktur maupun sektor kesehatan.

Lihat Juga  11-16 Juni 2018, Dilakukan Pelipatan Kertas Suara Pemilihan Walikota-Wakil Walikota Palembang

“Untuk infrastruktur banyak warga meminta perbaikan jalan, pembangunan drainase, lampu jalan dan lainnya,” katanya.

Politisi Partai Demokrat ini menambahkan, keluhan masyarakat, bukan hanya datang dari Dapil IV, melainkan seluruh Kecamatan di Kota Palembang.

“Tentu, semua aspirasi warga itu kita tampung, kalau saya tidak bisa membantu, saya akan teruskan kepada teman-teman anggota DPRD Kota Palembang lainnya, sesuai dengan daerah yang di pinta warga tersebut, karena yang datang kesini bukan hanya dari Dapil IV,” katanya.

Ia menambahkan, rumah aspirasi Pomi Wijaya tersebut, terletak di Jalan Mata Merah, Kelurahan Sei Selincah, Kecamatan Kalidoni, dan buka setiap hari kecuali hari libur.

“Rumah Aspirasi buka setiap hari, Senin-Sabtu, jam operasional dari pukul 10.00 -16.00 , disini ada staf yang standby. Jadi, jika saya tidak ada di lokasi, aspirasi warga, bisa disampaikan ke staf, kemudian staf meneruskan ke saya,” ujarnya.

Nama Pomi dimata masyarakat merupakan anggota DPRD yang amanah dalam menjaga konstituennya, apalagi di dua tahun terakhir, hampir semua pokok pikiran beliau untuk masyarakat.

Lihat Juga  Brimob Gelar Simulasi Pengamanan Asian Games di Palembang

Nama Pomi sendiri selama ini dikenal luas masyarakat kota Palembang. Masih muda dan energik, asli Palembang.

Ruang Publik

Sementara,  pemerhati kebijakan publik, Ade Indra Chaniago MSi menilai, rumah aspirasi adalah sebuah ruang publik di mana semua orang bisa berinteraksi.

Pendirian Rumah Aspirasi juga tepat bertujuan meningkatkan komunikasi dengan berbagai pihak. Terutama, untuk mencapai perubahan yang lebih baik di masa mendatang.

“Saya rasa rumah aspirasi merupakan terobosan bagi untuk menjangkau sert melibatkan seluruh elemen masyarakat,” ucap Ade yang sedang menempuh pendidikan doktor Pascasarjana Universitas Indonesia ini.

Namun Ade juga berharap, Rumah Aspirasi dapat menampung semua aspirasi masyarakat demi meningkatkan pembangunan daerah. Keterlibatan masyarakat dinilai sangat penting, karena mereka adalah tujuan utama dari seluruh program pemerintah.

“Tentu kita ingin komitmen ini tidak setengah hati tapi benar benar memperjuangkan aspirasi masyarakat semaksimal mungkin,” tegas Ade Indra lagi.

(ist)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker