Porwanas Papua 2020 Terancam Batal, Gubernur Lukas: Duitnya Dari Mana

MataPublik.co, PAPUA – Pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX dan Porwanas (Pekan Olahraga Wartawan Nasional) di Papua masih menyimpan misteri. Berbagai hal telah mengganjal. Ramai beredar kabar bahwa pesta olahraga empat tahunan itu terancam ditunda. Gubernur Lukas Enembe mengatakan akan meminta petunjuk Presiden Joko Widodo dalam waktu dekat terkait pelaksanaan PON yang rencananya diagendakan pada Oktober 2020.
“Rencananya pada 19 Agustus kami mau ketemu presiden. Ini agenda nasional bukan daerah. Jadi Presiden bisa dengan kabinet baru. Inpres PON saja, sekarang baru masuk di ibu Puan Maharani (Menko PMK). Ditunda atau tidak, tergantung instruksi presiden nanti,” kata Gubernur Enembe kepada wartawan dikutip dari TopSkor.com, Jumat (16/8).
Gubernur mengaku akan meminta petunjuk Presiden terkait perlukah PON yang direncanakan akan digelar pada Oktober 2020 mendatang, ditunda pelaksanaannya. “Jadi kita mungkin minta waktu, kalau Jokowi setuju yah mungkin ditunda ke tahun 2021 atau 2022,” jelasnya.
Lukas Enembe mengatakan pernah bertemu Erick Thohir (Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018) terkait peralatan bekas pesta olahraga se-Asia itu yang setidaknya bisa dipakai untuk PON 2020. Tapi, peralatan tersebut ternyata sudah dihibahkan ke tiap cabang olahraga.
“Erik mengatakan setidaknya peralatan untuk menggelar pertandingan dalam PON itu dipesan satu tahun sebelumnya. Sementara pelaksanaan PON Papua hampir setahun lagi,” ujar Gubernur Enembe.
“Jadi kapan kita belanja? Sementara kita mau pinjam bekas peralatan Asian Games saja sudah tidak ada,” lanjutnya.
Wacana penundaan ini, menurut Gubernur bukannya tanpa alasan mengingat untuk pembangunan infrastruktur PON saja semuanya harus dibangun dari nol. Belum lagi untuk persiapan alat alat pertandingan yang seharusnya dipersiapkan satu tahun sebelum hari pelaksanaan. Lalu kesiapan atlet dari seribu atlet baru 800 yang terdata
“Untuk PON saja kita masih butuh anggaran Rp 4 triliun, kecuali negara mau turun tangan,” keluhnya.
Selain perhelatan PON, Provinsi Papua juga akan menjadi tuan rumah beberapa agenda nasional seperti Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) Oktober 2019 dan Pekan Olahraga Wartawan Nasional (Porwanas) 2020 mendatang.
Seperti diwartakan jubi.co.id, ini pun dikeluhkan Gubernur karena terkendala anggaran.
“Anggaran Popnas dan Porwanas, ini dapat uang dari mana? Tapi pastinya kita akan bicarakan lagi terkait ini dengan pusat,” ujarnya.
Menambahkan pernyataan Gubernur, Sekda Papua, Hery Dosinaen mengungkapkan untuk peralatan pertandingan PON, awalnya Menpora sudah menjanjikan kepada Gubernur beserta ketua DPR dan seluruh jajaran, yaitu bahwa semua instrumen yang dipakai saat Asian Games akan dihibahkan ke Provinsi Papua.
“Ternyata setelah kita konsolidasi dengan Kemenpora, alat-alat tersebut sudah diinstruksikan ke setiap cabor, sehingga sangatlah tidak mungkin akan mengembalikan dan juga kondisi alat-alatnya juga pasti tidak memenuhi syarat dan ketika kita konfirmasi ke pengurus cabor itu menjadi milik mereka,” ungkap Hery.
Inilah yang kemudian menjadi tantangan. Hingga saat ini Gubernur meminta untuk evaluasi secara total semua persiapan PON termasuk instrumen-instrumen, akomodasi yang nantinya akan disampaikan saat pertemuan dengan Presiden Joko Widodo.
“Semua ini adalah keputusan presiden. Namun apa yang disampaikan Gubernur tadi, tentunya kita tetap akan persiapakan hari ini dan seterusnya, tetap kita laksanakan,” tegasnya lagi. (rel)