Posyandu Salah Satu Cara Program Pengentasan Kemiskinan

MataPublik.co, PALEMBANG – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan sangat menyambut baik pengoptimalan program posyandu sebagai salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengentas kemiskinan.
Hal ini diungkapkan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru dan didampingi Ketua PKK Sumsel Febrita Lustia Herman Deru saat menerima kunjungan pengurus Forum Kader Posyandu Indonesia (FKPI) Sumsel dalam rangka silaturahmi Jumat (29/03/2019) di Griya Agung. “Pemberdayaan posyandu membutuhkan perhatian langsung dari Pemprov Sumsel, para pemilik perusahaan, dan juga perorangan yang memilki kepedulian baik secara material dan moril,” ungkap Herman Deru.
Untuk mendukung hal tersebut Ia mengatakan bahwa Pemprov Sumsel memang telah mengalokasikan dana desa sebanyak Rp. 5 juta per desa sebagai sarana penunjang peningkatan kesejahteraan masyarakat. “Dalam pelaksanaan pengelolaan dana desa tetap membutuhkan pembinaan dari mitra pemerintah salah satunya yaitu FKPI,” tegasnya.
Ia menjelaskan pembinaan ini akan memperbaiki pengelolaan dana desa yang lebih transparan sehingga tidak menimbulkan salah prasangka dari masyarakat. Program ini juga perlu didukung oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa (PMD) se-Sumsel, Dinas Kesehatan se-Sumsel, Dinas Sosial dan PKK.
Selanjutnya, Herman Deru menghimbau agar organisasi ini dapat segera melegalkan diri sebagai organisasi yang terdaftar secara nasional dan memiliki topoksi kerja yang jelas pada setiap tingkatan Provinsi, kabupaten, kota, dan kecamatan. “Organisasi-organisasi yang orientasinya terhadap kesejahteraan dan kesehatan ibu hamil, anak, dan lansia adalah pekerjaan yang mulia karena keikhlasan para pengurusnya,” ujarnya.
Ia menyarankan kepada para kader untuk segera membentuk kader posyandu pada tingkat kab kota se-Sumsel. Namun untuk kabupaten kota yang belum aktif diharapkan dapat ditunjuk seseorang untuk ditugasi sebagai pemegang mandate untuk membentuk susunan pengurus di daerahnya. “Saya inginkan istri-istri para walikota, bupati dan camat dilibatkan pada program ini, karena rata-rata pengurusnya adalah ibu-ibu,” ungkapnya.
Menambahkan, Ketua penggerak PKK Sumsel Febrita Lustia Herman Deru mengajak dan menyarankan kepada kader posyandu dari fkpi untuk melakukan binaan seiring dengan dilaksanakannya kunjungan kerja ke kabupaten kota. “Diharapkan dengan adanya pendampingan dari FKPI maka mudah-mudahan tingkat kemiskinan di Sumsel akan berkurang,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Umum FKPI Baharudin SE, mengatakan FKPI didirikan untuk mengajak Pemerintah, stakeholder, dan masyarakat secara menyeluruh untuk peduli kepada posyandu. Karena posyandu adalah tempat berkumpul masyarakat pra sejahtera yang terdiri dari ibu hamil, anak-anak, dan lansia. “FKPI Sumsel dibentuk sebagai pilot project untuk membentuk FKPI se-Indonesia. Mudah-mudahan dapat dicontoh di daerah lainnya,” kata Bahar.
Di seluruh Indonesia terdapat kurang lebih 294 ribu posyandu dengan kader 1.500.000 kader. Di Sumsel terdapat kurang lebih 6.557 Posyandu dengan 35 ribu kader. Rencananya pada tanggal 2 April akan ada pelantikan dan pengukuhan sebanyak 5000 kader di PSCC Palembang.
Bahar berharap dalam kesempatan ini, Pemprov Sumsel akan mengajak semua kalangan untuk peduli terhadap posyandu. “Mudah-mudahan sinergi akan terus terjaga dalam rangka untuk mengentas kemiskinan dan mengurangi kelatarbelakangan masyarakat pra sejahtera,” pungkasnya.
Kegiatan ini juga dihadiri Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Sumsel Fauziah Mawardi Yahya Dewan Pembina Muhammad Nur Hadi, sekretaris Dayuningrat, bendahara Kiswandi, Ketua Provinsi Sukardi, Ketua Palembang Ratna Dewi, dan para kader posyandu Indonesia Sumsel. (iuy)