Prodi S-3 Linguistik Terapan Pascasarjana UNJ Gelar Kuliah Perdana Semester Ganjil 121 Tahun Akademik 2024/2025
JAKARTA – Koordinator Program Studi (Prodi) S-3 Linguistik Terapan Universitas Negeri Jakarta bersama para mahasiswa menggelar kuliah perdana semester ganjil 121 tahun akademik 2024/2025 dengan mendatangkan narasumber Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Prof. E. Aminudin Aziz, M.A., Ph.D.
Kuliah perdana yang diadakan pada 9 September 2024 ini bertujuan untuk menyambut mahasiswa baru S-3 Linguistik Terapan angkatan 2024 dalam perkuliahan perdana dan berbagi pengetahuan juga pengalaman bersama narasumber.
Koordinator Prodi S-3 LT Pascasarna UNJ, Prof. Dr. Endry Boeriswati, M.Pd. mengatakan dalam sambutannya, “Saat-saat ini kami menata kurikulum agar sesuai dengan kurikulum Program Studi Linguistik Terapan dan Alhamdulillah Prodi S-3 Linguistik Terapan sudah terakreditasi A pada BAN-PT dan juga terakreditasi internasional AQAS”.
“Inilah yang membuat kami terus menata terutama pada bagian kurikulum agar sesuai dengan apa yang diamanahkan sebagai Program Studi yang terakreditasi Internasional,” jelas Prof. Endry Boeriswati.
Selanjutnya, narasumber Prof. E. Aminudin Aziz, M.A., Ph.D. dalam materinya yang berjudul “Kajian Linguistik dan Sumbangsihnya untuk Pemberdayaan Pembangunan Sumber Daya Manusia dan Masyarakat,” mengungkapkan beberapa tantangan yang sering dihadapi oleh mahasiswa dalam proses penelitian mereka. Salah satu masalah utama adalah penggunaan istilah teknis yang sering kali tidak disertai penjelasan yang jelas. Hal ini membuat pembaca atau pendengar sulit memahami maksud dari penelitian yang disampaikan.
Selain itu, banyak mahasiswa yang membuat klaim tanpa dukungan data yang memadai. Data yang disajikan dalam penelitian sering kali hanya “disentuh” tanpa analisis yang mendalam, sehingga teori yang diusulkan menjadi terfragmentasi dan tidak terintegrasi dengan baik. Kondisi ini menjadi perhatian serius, karena dapat mengurangi kualitas dan kredibilitas penelitian yang dihasilkan.
Dalam upaya mengatasi masalah ini, Prof. Aminudin menekankan pentingnya mahasiswa untuk memiliki dasar yang kuat dalam bidang ilmu yang mereka geluti. Mahasiswa diharapkan mampu memetakan isu-isu yang relevan dan berinovasi dalam menciptakan karya-karya baru yang sesuai dengan kerangka pikir ilmiah. Prof. Aminudin juga mendorong para doktor untuk terus berkolaborasi dan berbagi ilmu melalui tulisan, serta mempertahankan daya kritis terhadap isu-isu terkini.
“Dialog akademik yang berkelanjutan sangat penting untuk meningkatkan kualitas penelitian. Kami ingin mendorong mahasiswa untuk tidak hanya fokus pada penyelesaian tugas akhir, tetapi juga untuk terus berkontribusi dalam dunia akademik,” ujar Prof. Aminudin.
Kegiatan ini diharapkan dapat menciptakan pertukaran pemikiran yang lebih baik di antara para akademisi dan peneliti. Kemendikbudristek berkomitmen untuk menjalin afiliasi yang kuat dengan masyarakat keilmuan dan asosiasi profesi, serta mendorong gairah riset di kalangan mahasiswa dan dosen di seluruh Indonesia.
“Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan mahasiswa tidak hanya mampu menyelesaikan studi mereka, tetapi juga dapat menghasilkan penelitian yang berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat. Kemendikbudristek juga akan terus memutakhirkan pengetahuan dan melakukan penerbitan terkait gagasan-gagasan terkini sebagai hasil olah pikir para peneliti,” jelas Prof. Aminudin. (mnn)