OTOMOTIF

Produksi Massal Mobil Listrik Bisa Kurangi Impor BBM

MataPublik.co, JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang menunggu penetapan Peraturan Presiden (Perpres) terkait mobil listrik sebelum membuat peta jalannya. Kementerian ini turut mendorong lahirnya regulasi yang tepat guna menentukan perkembangan mobil listrik di masa mendatang.

“Kami sedang menunggu Peraturan Presiden (Perpres) mobil listriknya. Perpres mobil listrik akan menentukan seperti apa arah mobil listrik di Indonesia. PPnBM, bea masuk, kandungan lokal dalam negeri, assembling-nya seperti apa kita akan mempelajari setelah policy-nya keluar,” kata Menteri ESDM, Ignasius Jonan dalam keterangan medianya, Sabtu (27/7).

Jonan optimis pertumbuhan mobil listrik di Indonesia berada pada tren positif, apalagi mendapat sokongan dari luar sektor energi. Optimisme ini juga didasari atas tingginya animo global terhadap permintaan mobil listrik. “Mobil listriknya tumbuhnya cepat, kalau disertai dukungan sektor lain seperti perindustrian dan keuangan. Saya sendiri yakin, (mobil listrik ini) pasti tumbuh besar,” terang Jonan.

Lihat Juga  Mercedes-Benz Resmi Luncurkan Dua Sedan Baru Rakitan Indonesia

Melalui mobil listrik, lanjut Jonan, akan memberikan dampak positif bagi sektor energi terutama menyangkut penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM). “Harapan kami (mobil listrik) bisa mengurangi polusi udara karena penggunaan BBM. Ini yang penting,” katanya.

Di samping itu, kehadiran mobil listrik menekan jumlah impor BBM. Karena energi primer yang menghasilkan listrik bersifat lokal. Batubara, gas, tenaga matahari, air laut, biomassa, panas bumi bahkan angin.

Lihat Juga  Tim Ahli Boeing Bantu Investigasi Penyebab Jatuhnya Lion Air JT 610

Kementerian ESDM sendiri tengah menyiapkan infrastruktur yang mendukung penggunaan mobil listrik. Salah satunya melalui pembangunan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU).

Lebih lanjut, Jonan menyarankan kepada PLN agar SPLU massif dibuat di tempat-tempat keramaian. “SPLU itu seharusnya dibuat di tempat ramai seperti mal, pasar, gedung perkantoran atau parkir-parkir publik Tapi, di kemudian hari ini tergantung pada industri otomotif itu sendiri,” ungkapnya.

Disinggung soal kesiapan SPLU, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Umum PLN Djoko Abumanan mengungkapkan sudah terdapat lebih dari 3.000 SPLU yang dibangun oleh PLN. “PLN sendiri sudah memasang 3.600 SPLU,” tutur Djoko. (dry)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button