MataPublik.co, JAKARTA – Banyak cara yang ditempuh dalam meningkatkan koordinasi di sektor kesehatan, salah satunya melalui pelaksanaan rakontek (rapat koordinasi teknis) bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit). Tak tanggung-tanggung acara yang digelar di Palembang pada 19-21 Maret 2019.
Rakontek dihadiri Dirjen dan Direktur P2P beserta jajarannya dan diikuti 77 peserta dari Provinsi dan Kabupaten/Kota se- Sumsel. Sesuai dengan tema-nya ”Kolaborasi Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam penguatan pencegahan dan pengendalian penyakit menuju Sumsel maju”.
Rakontek dimaksudkan untuk mempercepat pencapaian target indikator bidang P2P tahun 2019, selain itu kolaborasi dilakukan agar pelaksanaan semua kegiatan dan pemanfaatan sumberdaya dilakukan secara efektif, efisien, guna mempercepat pencapaian tujuan pembangunan kesehatan.
Narasumber dalam rakontek ini dari Direktur Jendral P2P, Direktur P2P-Tidak Menular, Direktur P2P-Tular Vektor Zonotik, Direktur P2P – Menular Langsung dan Kasubdit di lingkungan Direktorat P2P Kemenkes RI. Rakontek P2P ini merupakan sarana untuk mengevaluasi kinerja dan program dibidang P2P tahun 2018 dan merencanakan kegiatan tahun 2020.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr. Anung Sugihantono, M.Kes, dalam materi nya menyampaikan bahwa kebijakan operasional bidang P2P antara lain pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) program P2P yang merupakan indikator daerah, mendukung PIS-PK yang merupakan indikator puskesmas.
Program P2P ini mampu mengintegrasikan layanan kesehatan agar efektif dan efisien, melakukan pengamatan terus menerus terhadap kejadian penyakit (surveilans epidemiologi), pelacakan kasus penyakit, skrining atau penjaringan penyakit, dan pemanfaatan teknologi yang tepat untuk meningkatkan pelayanan kesehatan.
“untuk mewujudkan Universal Health Coverage/UHC di era SDG’S tidak hanya jumlah kepesertaan BPJS saja tetapi lebih mengutamakan kualitas layanan kesehatan yang sama kepada seluruh lapisan masyarakat” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, Hj. Lesty Nurainy, Apt,M.Kes, dalam sambutannya mengatakan bahwa “sesuai hasil rakerkesnas, yang perlu ditindaklanjuti oleh Kab/kota adalah Penurunan Angka Kematian Ibu dan Neonatal, Pencegahan dan penanggulangan penyakti tidak menular, melanjutkan upaya penurunan stunting, percepatan eliminasi penyakit TBC, peningkatan cakupan dan mutu imunisasi”, ujar Lesty diawal sambutannya.
“Guna mempercepat pencapaian target program ini dibutuhkan perhatian khusus melalui suatu upaya inovasi /terobosan juga kolaborasi anatar bidang. Selain itu Kadinkes mengharapkan agar program PIS-PK dapat segera diselesaikan dengan baik sehingga akan mendukung kita dalam menyelesaikan masalah-masalah kesehatan”, pungkas Kadinkes Provinsi Sumatera Selatan. (iuy)